get app
inews
Aa Read Next : Zina Bareng di Atap Masjid Libatkan Perempuan di Bawah Umur, Pria Pengangguran Jadi Tersangka

Menyoal Pacaran Islami Tetap Saja Haram, Berikut Penjelasan Disertai Dalil

Jum'at, 14 April 2023 | 10:49 WIB
header img
Memangnya ada pacaran islami atau ini hanya sebagai cara kreativitas yang salah untuk seolah-olah membolehkan Muslim dan Muslimah berpacaran.(Foto : Freepik)

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Memangnya ada pacaran islami atau ini hanya sebagai cara kreativitas yang salah untuk seolah-olah membolehkan Muslim dan Muslimah berpacaran.

Allah Ta'ala Yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya telah menutup segala celah yang bisa membinasakan hamba-Nya, di antaranya adalah zina dan segala pengantar menuju zina.

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk."(QS.Al-Isra':32)

Allah melarang hamba-Nya untuk mendekati perzinahan, karena zina itu adalag suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. Maka segala hal yang bisa mengantar kepada bentuk perzinahan telah diharamkan pula oleh Allah. Sedangkan pacaran adalah sebesar-besar perkara yang bisa menghantarkan ke pintu perzinahan.

Islam mengharamkan pacaran karena mengandung beberapa perkara maksiat, di antaranya:

1. Memandang Lawan Jenis Bukan Mahram

Hendaknya seorang muslim menjaga matanya dari memandang perkara-perkara yang diharamkan untuk dilihat.
Allah Ta'ala berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ 

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS.An-Nuur:30)

2. Saling Merayu, dan Menggoda dengan Suara Lembut

Pacaran juga dipenuhi dengan cumbu rayu yang dibalut dengan suara mengandung syahwat dan sejuta godaan dusta.

Allah Ta'ala berfirman:

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ ۚ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا

"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik."(QS.Al-Ahzab:32)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata menafsirkan ayat ini:
"Seorang wanita berbicara dengan orang lain dengan ucapan yang didalamnya tidak terdapat kemerduan suara, yakni seorang wanita tidak berbicara dengan orang lain sebagaimana ia berbicara dengan suaminya (dengan penuh kelembutan)"(Tafsir Al-Qur'an Al-Karim 3/636)

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut