JAKARTA, iNewsSukabumi.id — Perusahaan induk Jeep dan Chrysler, Stellantis NV (STLAM.MI) menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 33.500 karyawan AS. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk merampingkan operasi.
Penawaran tersebut mencakup 31.000 pekerja per jam AS dan sekitar 2.500 pekerja bergaji. Stellantis tidak merinci total pekerjaan yang akan dihilangkan. Perusahaan juga menawarkan pengunduran diri sukarela terhadap beberapa karyawan di Kanada.
“Perusahaan harus menjadi lebih efisien. Persaingan sangat ketat dan biaya elektrifikasi tidak bisa terus dibebankan kepada pelanggan. Kami berniat untuk menang di pasar” tulis Chief Operating Officer Stellantis, Mark Stewart dalam email kepada karyawannya dilansir Reuters, Kamis (27/4/2023).
Dalam emailnya, Stewart mengatakan Stellantis perlu terus mengidentifikasi langkah - langkah efisiensi untuk membuat operasinya lebih kompetitif, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Adapun paket insentif diberikan kepada pegawai AS yang telah bekerja selama 15 tahun lebih dan ingin mengundurkan diri secara sukarela.
Pada bulan Februari, Stellantis pernah menghentikan operasi tanpa batas waktu pada pabrik perakitan di Illinois. Ini dilakukan karena adanya kenaikan biaya untuk memproduksi kendaraan listrik (electronic vehicle/EV).
Tindakan tersebut pun mempengaruhi sekitar 1.350 pekerja di pabrik Belvidere yang membangun SUV Jeep Cherokee dan mengakibatkan PHK tanpa batas waktu.
Presiden serikat buruh United Auto Workers (UAW), Shawn Fain mengkritik upaya PHK tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut tidak relevan karena Stellantis mampu mendapatkan keuntungan sebesar USD18 miliar pada 2022 dan menggaji CEO Carlos Tavares hingga USD25 juta.
"Dorongan Stellantis untuk memangkas ribuan pekerjaan sambil meraup keuntungan milyaran sangat tidak pantas. Padahal, para pekerja mampu menyelamatkan perusahaan ini 15 tahun yang lalu,” ujar Presiden UAW, Shawn Fain.
PHK pada perusahaan otomotif merupakan suatu hal yang lazim akhir - akhir ini. Awal bulan ini, General Motors Co (GM.N) mengatakan sekitar 5.000 pekerja bergaji menerima tawaran pengunduran diri secara sukarela setelah memangkas beberapa ratus pekerjaan pada bulan Februari.
Ford Motor Co (F.N) juga baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang signifikan di Spanyol, Jerman, dan bagian lain Eropa dan pada bulan Agustus mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerjaan bergaji dan kontrak, sebagian besar di Amerika Utara dan India.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta