JAKARTA, iNewsSukabumi.id - Video seorang pengemis yang tengah menghitung banyak uang hasilnya mengemis tengah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat wanita paruh baya yang tengah menghitung uang pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, dan Rp10 ribu yang sangat banyak dan dimasukkan ke dalam tas.
Fenomena pengemis yang memiliki banyak harta dan bisa dibilang kaya raya sebenarnya sudah sering terjadi di Indonesia. Berikut adalah 3 pengemis yang ternyata kaya raya.
1. Pengemis Asal Pati, Jawa Tengah
Pada tahun 2019 lalu, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kehadiran seorang pengemis bernama Legiman. Pria asli Pati, Jawa Tengah itu ditangkap Satpol PP dalam razia PGOT (Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar) di alun-alun Simpang Lima. Mengutip pemberitaan Okezone, Legiman diketahui memiliki kekayaan Rp1 miliar.
Banyaknya harta Legiman tersebut tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat sehari-hari dirinya hanya mengemis di sekitaran alun-alun. Harta Legiman terpecah ke dalam beberapa bank dan dalam bentuk rumah serta tanah.
2. Pengemis di Sampit, Kalimantan Tengah
Fenomena pengemis yang nyatanya memiliki harta melimpah juga terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah. Petugas Satpol PP dibuat terkejut usai menemukan 12 pengemis anak-anak yang ternyata merupakan satu keluarga. Bukan pas-pasan, kehidupan mereka justru memiliki harta berlimpah, mulai dari rumah, mobil, hingga motor baru.
Penangkapan yang dilakukan pada Februari 2022 itu menimbulkan fakta baru, yakni keluarga pengemis tersebut sengaja menyuruh 12 anak-anaknya untuk mengemis dan mengamen di wilayah Kota Sampit. Setiap anak menghasilkan Rp200 ribu per hari, yang artinya penghasilan hingga jutaan rupiah bisa didapat keluarga tersebut setiap harinya.
3. Pengemis Kaya di Gorontalo
Memiliki kekayaan hampir Rp500 juta, seorang pengemis di Gorontalo viral. Melansir iNews.id, penghasilan tersebut didapat si pengemis setelah mengemis selama 13 tahun. Pengemis yang diketahui bernama Lutfi Haryono itu dilaporkan oleh warga pada Juni 2022 karena memiliki saldo ratusan juta, namun berprofesi sebagai pengemis.
Selama menjalankan aksinya, modus yang dilakukan Lutfi adalah dengan menunjukkan proposal. Warga yang curiga lantas mengadukan hal tersebut ke Polsek Kota Timur untuk selanjutnya melakukan verifikasi dan pemecahan masalah. Apalagi, Lutfi kerap memaksa ketika meminta dana dan membuat warga semakin terganggu. Dari hasil pertemuan tersebut, Lutfi harus membuat pernyataan tidak akan lagi meminta-minta dengan menggunakan proposal atau cara sejenisnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta