SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Beberapa fakta lubang besar di Sukabumi in akhirnya terungkap. Lubang raksasa misterius ini diketahui sudah ada sejak tahun 2018 yang letaknya berada di area persawahan warga sekitar.
Terbentuknya lubang raksasa tersebut bermula ketika masyarakat sekitar mendengar suara gemuruh dan dentuman yang seram dan mengerikan.
Alhasil, warga langsung berlarian untuk memeriksa kondisi lubang raksasa tersebut. Bahkan saat kejadian, aliran listrik sebagian warga langsung padam.
Hal ini menimbulkan kehebohan besar di kalangan masyarakat setempat, sawah di Sukabumi ini tiba-tiba berlubang. Kejadian ini terjadi pada bulan April 2019.
Fakta lubang besar di Sukabumi
1. Sudah Ada Sejak 6 September 2018
Pada tanggal 6 September 2018, di desa dan kawasan yang sama, terbentuk lubang besar serupa dengan diameter sekitar 6 meter dan kedalaman sekitar 10 meter. Jarak lubang lama dengan lubang sekarang hanya sekitar 4 meter, sedangkan diameter lubang sekarang dianggap lebih panjang dibandingkan lubang lama.
Warga mengira lubang tersebut sudah ada, namun kemudian melebar. Tapi ini jelas merupakan lubang baru. Awalnya diameternya sekitar 16 meter dan kedalaman 12 meter. Orang-orang menyebutnya lubang raksasa.
Sebelum lubang raksasa itu muncul, warga sempat mendengar suara gemuruh sekitar pukul 04.00 WIB. Suara gemuruh yang diduga akibat proses pembuatan lubang juga terdengar warga lain sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.
Jarak lubang lama dengan lubang sekarang hanya sekitar 4 meter, sedangkan diameter lubang sekarang dianggap lebih panjang dibandingkan lubang lama. Lokasinya terletak di bawah Gunung Gede Pangrango ini masih aktif.
2. Hujan deras diduga menjadi pemicu
Kapolsek Kadudampit, Iptu Agus Suherman mengatakan lubang raksasa tersebut terbentuk setelah hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan sejak Sabtu malam, 27 April 2019. Akibatnya, tanah di area persawahan tersebut mengalami longsor lalu membentuk lubang raksasa.
"Longsor itu biasa terjadi, namun kejadian longsor tersebut sudah membentuk lubang yang dulu pernah terjadi juga di sini. Lubang ini letaknya dekat dengan lokasi lubang sebelumya," ujarnya.
3. Muncul diawali dengan getaran dan dentuman
Menurut Warga sekitar, Cece Sudirman (50 tahun), sempat berpikir bahwa itu merupakan lubang yang sudah ada dan kemudian melebar. Namun ternyata, itu adalah lubang baru.
"Saat pukul 04.00 WIB, sempat mendengar suara gemuruh lalu ada dentuman keras, jaraknya sekitar empat meter dari lubang yang lama,” ujarnya di lokasi kejadian pada Minggu 28 April 2019.
4. Jalur air menjadi penyebab munculnya lubang
Hasil kajian sementara yang dilakukan Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jawa Barat terbentuknya lubang raksasa di Kampung Legok Nyenang, Kabupaten Sukabumi, akibat aktivitas sungai bawah tanah. Sebelum terkubur akibat aktivitas gunung berapi, di lokasi lubang yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, terdapat aliran sungai.
Sementara itu, Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), unit dari Badan Geologi Kementerian ESDM, telah meninjau langsung ke lokasi terbentuknya lubang raksasa tersebut.
Kabid Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budianto, menjelaskan bahwa di bawah kedua lubang tersebut terdapat sungai atau jalur air. Hal inilah yang, menurutnya, merupakan penyebab terbentuknya kedua lubang besar tersebut.
5. Diprediksi ada potensi amblas susulan
Menurutnya, situasi di lokasi lubang besar itu, bisa terkendali berkat kerja sama antara relawan, tagana, perangkat desa, tenaga medis, kader posyandu, petugas PKK, pemuda, TNI, Polri, Koramil, dan Polsek yang siap siaga 1x24 jam.
Kasi Kedaruratan dan logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widyaman menjelaskan ada resiko potensi lanjutan amblas susulan di lokasi amblasnya tanah atau longsor pada area persawahan tersebut. “Ini mengancam wilayah lain di dekat lubang besar, hal ini juga berisiko yang mengancam jalan setapak amblas juga,” katanya.
Nah, itu beberapa fakta lubang besar di Sukabumi yang sudah ada sejak 2018. Ternyata, proses terbentuknya lubang raksasa ini sempat diiringi suara dentuman menyeramkan.
Editor : Hikmatul Uyun