BOGOR, iNewsSukabumi.id - Program Sekolah Pionir Iklim yang diselenggarakan oleh Program CSR PT ArthaAsia Finance (AAF), salah satu anak perusahaan grup global Mitsubishi HC Capital (MHC), yang bekerja sama dengan Yayasan Generasi Cerdas Iklim (GCI) sukses digelar di SDN Kadusewu Kelas Jauh, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Program yang berlangsung pada tanggal 20-21 September 2024 ini mengusung tema “Menuju Sekolah Percontohan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim” dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perubahan iklim serta memperkenalkan praktik adaptasi di kalangan generasi muda.
Pendiri dan Pembina Yayasan Generasi Cerdas Iklim Ikrom Mustofa menyatakan harapannya agar program ini dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain.
"Sekolah Pionir Iklim di SDN Kadusewu Kelas Jauh adalah langkah awal yang kami harapkan dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain. Langkah ini merupakan upaya kontribusi kita terhadap komitmen adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di level lokal pada sektor literasi, aksi, dan advokasi para pihak," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima iNews.id, Senin (23/9/2024).
Sementara Direktur HR dan Finance PT ArthaAsia Finance Waluyo Sugiharto menekankan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini, terutama bagi anak-anak.
"Kesadaran lingkungan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim adalah bekal penting bagi anak-anak dalam menghadapi masa depan. Kami berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui program pendidikan seperti ini, hal ini sejalan juga dengan misi grup MHC yaitu berkontribusi pada masa depan yang sejahtera dan berkelanjutan dengan menciptakan nilai sosial" ujar Waluyo.
Sedangkan Ketua Umum Yayasan Generasi Cerdas Iklim Sigit Eko Januar mengungkapkan pentingnya program ini sebagai awal dari upaya yang lebih besar.
"Sekolah Pionir Iklim di SDN Kadusewu Kelas Jauh adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun kesadaran iklim di kalangan generasi muda. Kami berharap ini menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai daerah," timpalnya.
Program ini mencakup sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu kegiatan utama adalah penanaman pohon yang melibatkan para siswa sebagai simbol komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan hijau.
Menurut Ketua Kegiatan Sekolah Pionir Iklim Jihan Nanda, program ini dirancang agar siswa dapat langsung merasakan dampak positif dari tindakan kecil sehari-hari.
"Dengan penanaman pohon dan edukasi langsung tentang perubahan iklim, kami berharap anak-anak dapat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan di rumah dan komunitas mereka. Kesadaran iklim dimulai dari hal-hal kecil," jelas Jihan.
Selain itu, modul pembelajaran tentang perubahan iklim diserahkan oleh PT ArthaAsia Finance dan Yayasan Generasi Cerdas Iklim kepada pihak sekolah. Modul ini diharapkan menjadi referensi bagi para guru dalam mengajarkan isu-isu terkait perubahan iklim dan kelestarian lingkungan kepada para siswa.
Para siswa juga mendapatkan edukasi tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui sesi interaktif yang memudahkan mereka memahami langkah-langkah praktis, seperti pengelolaan sampah dan penghematan energi. Program ini diakhiri dengan sesi praktik baik anak cerdas iklim, di mana siswa diajak menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Testimoni positif datang dari Naurah, salah satu siswa SDN Kadusewu Kelas Jauh yang juga menjadi Duta Generasi Cerdas Iklim.
"Saya senang bisa ikut menanam pohon dan belajar tentang perubahan iklim. Sekarang saya tahu cara menjaga lingkungan, seperti menghemat listrik dan tidak membuang sampah sembarangan. Saya ingin terus menjaga bumi ini untuk masa depan kami," kata Naurah.
Perwakilan dari SDN Kadusewu Kelas Jauh Soleh menyampaikan, apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan program ini.
"Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena edukasi tentang perubahan iklim sangat penting bagi anak-anak. Program ini memberikan bekal yang berharga bagi siswa-siswi kami untuk peduli terhadap lingkungan sejak usia dini," ujar Soleh.
Sementara itu, Asril Firdaus, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan GCI, menegaskan pentingnya membangun jejaring untuk memperluas dampak positif program ini.
"Kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak pihak dan lembaga pendidikan untuk memastikan program serupa dapat terus berjalan dan melibatkan lebih banyak sekolah. Sekolah-sekolah lain harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi perintis perubahan," tandas Asril.
Dengan terselenggaranya program Sekolah Pionir Iklim, SDN Kadusewu Kelas Jauh diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam penerapan gaya hidup rendah karbon dan berkelanjutan. PT ArthaAsia Finance dan Yayasan Generasi Cerdas Iklim berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif pendidikan yang bertujuan memperkuat ketahanan iklim di berbagai sekolah lainnya. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih hijau dan ramah iklim.
Editor : Suriya Mohamad Said