Profil Pematung Penyu Alun-Alun Gadobangkong: Imran Firdaus, Kontraktor di Balik Ikon Kontroversial

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id-Patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik setelah video yang menunjukkan kerusakan pada patung tersebut viral di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan kualitas dan transparansi anggaran proyek tersebut.
Imran Firdaus adalah kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan patung penyu tersebut. Ia menjelaskan bahwa patung tersebut dibuat dari bahan resin dan fiberglass, dengan biaya sekitar Rp30 juta. Material kardus dan bambu yang terlihat dalam video viral digunakan sebagai cetakan awal, bukan sebagai bahan utama struktur patung.
Imran menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp15,6 miliar bukan hanya untuk pembuatan patung penyu, melainkan untuk keseluruhan proyek penataan kawasan Alun-Alun Gadobangkong. Proyek tersebut mencakup pembangunan area parkir, pedestrian, gedung kuliner, taman, lampu, hingga kolam. Setelah dipotong pajak dan denda keterlambatan, nilai riil yang diterima kontraktor lebih rendah dari angka tersebut.
Kerusakan pada patung penyu disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gelombang pasang yang menerjang kawasan pesisir pada akhir 2024 dan tindakan pengunjung yang memanjat patung untuk berswafoto. Imran menyatakan bahwa patung tersebut tidak dirancang untuk dinaiki, dan tekanan berlebih mempercepat kerusakan.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Imran telah berkomitmen untuk memperbaiki patung penyu yang rusak. Ia juga mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas publik agar tetap menjadi kebanggaan bersama.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai proyek pembangunan Alun-Alun Gadobangkong dan patung penyu yang menjadi ikonnya.
Editor : Suriya Mohamad Said