Muktamar X PPP di Ancol Ricuh, Jubir Duga Ada Penyusup di Balik Keributan

JAKARTA, iNewsSukabumi.id – Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman Tokan, angkat bicara soal kericuhan yang terjadi saat Muktamar X PPP. Insiden adu jotos sempat mewarnai jalannya forum tertinggi partai tersebut setelah resmi dibuka.

Usman menjelaskan bahwa perbedaan pendapat dalam forum muktamar merupakan hal yang biasa, terutama ketika ada lebih dari satu calon ketua umum.

Baca Juga

PPP Berhentikan Sementara Muchendra, Terancam Gagal Duduk Lagi Jadi Anggota DPRD Kota Sukabumi

“Kalau misalnya terjadi teriak-teriakan biasa di dalam muktamar, itu hal wajar. Sepanjang tidak anarkis, tidak ada masalah,”
kata Usman di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Namun, ia menilai keributan yang sampai berujung adu jotos sudah di luar batas wajar. Usman berharap pihak keamanan bisa lebih sigap menjaga ketertiban pada sidang-sidang berikutnya.

Lebih lanjut, Usman menduga kericuhan tersebut bukan dilakukan oleh pengurus partai, melainkan pihak luar yang sengaja ingin memprovokasi.

Baca Juga

Ketua Umum PBNU Ajak Umat Pilih PPP, Pakar Politik: Hubungan Yahya dan Cak Imin Tidak Harmonis

“Kalau ada keributan di luar, saya yakin itu bukan dilakukan pengurus harian DPW atau DPC. Mereka sadar bahwa ini partai Islam, ada etika dan aturan yang harus dipatuhi. Kalau ada yang anarkis, bisa jadi itu penyusup yang sengaja datang untuk membuat suasana gaduh,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada pembukaan Muktamar, siapapun boleh hadir. Namun, untuk sidang-sidang resmi, hanya peserta yang berhak mengikuti jalannya forum.

Sebelumnya, Muhamad Mardiono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pimpinan sidang, Amir Uskara, setelah forum menyelesaikan pembahasan tata tertib (Tatib) Muktamar.

Baca Juga

Kader GPK PPP Gowa Tewas dengan Leher Tersayat di Kebun Warga Tanralili

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan selamat kepada Pak Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi dalam Muktamar ke-X yang baru saja kami ketuk palunya,"
kata Amir Uskara.

Keputusan tersebut diambil setelah disepakati bahwa proses pemilihan Ketua Umum harus dihadiri langsung oleh peserta Muktamar.

Editor : Suriya Mohamad Said