get app
inews
Aa Text
Read Next : Tebing 15 Meter Longsor di Sukabumi, Satu Anak Tewas Tertimbun Tanah

ATM dan Kartu Kredit Dibobol, Warga Bandung Hilang Uang Rp375 Juta

Selasa, 10 Mei 2022 | 15:38 WIB
header img
warga Bandung, Dicky Toha yang mengaku, kehilangan uang ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan jam. Foto: SINDOnews/ilustrasi.

BANDUNG, iNews.id — Peristiwa pembobolan ATM dan kartu kredit menimpa warga Bandung, Dicky Toha yang mengaku, kehilangan uang ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan jam. Pria 45 tahun yang berprofesi sebagai karyawan swasta itu menjadi korban pembobolan ATM dan kartu kredit dengan modus call center. 

Menurut Dicky, peristiwa itu bermula saat dirinya menerima telepon dari pelaku yang menggunakan nomor resmi call center bank yang menginformasikan bahwa telepon genggam (hp) dan kartu kreditnya tengah diretas pada 25 April 2022 lalu. 

"Saya ditelpon dari nomor resmi Bank Mega (Mega Call Centre +08041500010) dan diinfokan bahwa pada saat itu, hp dan kartu kredit Bank Mega saya sedang diretas," kata Dicky, Selasa (10/5/2022), dilansir SINDOnews.com 

Kemudian, lanjut Dicky, dirinya menerima 10 pesan singkat (sms) notifikasi dari bank tersebut yang mengindikasikan adanya 10 upaya pembobolan dengan 10 permintaan nomor on time password (OTP). 

"Oknum petugas yang menelepon meminta saya untuk memblokir kartu kredit tersebut dan katanya akan ada email notifikasi di inbox dan saya diminta untuk mengklik, tapi tidak bisa diklik," katanya. 

Pelaku kemudian meminta Dicky untuk mengecek spam di emailnya karena akan dikirimkan email khusus. Selain itu, Dicky diminta meng-klik serta mengisi data yang diminta dari email bank tersebut serta diminta melaporkan 10 sms notifikasi. 

"Terdapat hasil 9 transaksi berhasil diblok dan satu transaksi di Bank Mega lolos senilai Rp9.902.420 di blibli.com dan kedua kartu kredit berhasil diblokir dan ada satu email konfirmasi masuk yang mengatakan bahwa kartu kredit berhasil diblokir," katanya. 

"Sehingga, saya percaya bahwa mereka dari Bank Mega, apalagi telepon berlangsung 3 kali hampir lebih dari 90 menit," sambung Dicky. Dicky yang sudah masuk perangkap pelaku kemudian diminta mengecek dan memblokir rekening bank lain yang dimilikinya. 

"(Pelaku) menanyakan apakah ada rekening tabungan bank lainnya dan saya menjawab, ada rekening BCA," imbuh Dicky. Tak lama kemudian, Dicky kembali menerima sms notifikasi dari BCA Call Center yang mendeteksi adanya permintaan perubahan perangkat hp baru dan empat sms permintaan OTP.

"Saya diminta mengecek email, baik di inbox dan spam dan ada email masuk dari BCA dan diminta untuk memblokir dan diarahkan. Saat itu saya sedikit curiga mengapa kok dari Bank Mega bisa mengarahkan untuk memblokir rekening Bank BCA," ujarnya. 

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut