TASIKMALAYA, iNews.id — Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat, jumlah warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara atau tunggal di Kabupaten Tasikmalaya, terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data, lansia tunggal di kabupaten itu sebanyak 28.000 orang. Para lansia hidup sebatang kara tanpa sanak keluarga tersebut tersebar di 39 kecamatan.
"Lansia tunggal terbanyak di Indonesia di Tasikmalaya," kata Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dikutip dalam keterangan resmi Kemensos, Senin,(30/05/2022).
Data tersebut disampaikan Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini, dalam sambutannya di Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022, Minggu,(29/05/2022). Lansia tunggal tersebut di antaranya telah dibuang atau ditelantarkan oleh keluarga.
"Saya sedih karena mendapatkan laporan ada lansia yang dibuang oleh anaknya. Dia diturunkan di tengah jalan dan tidak dirawat. Ini sangat menyedihkan," ujar Risma.
Mensos menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, terdapat 29,3 juta penduduk lansia di Indonesia atau 10,82 persen dari total populasi. Kemensos memandang lansia bukan merupakan beban negara. Usia tua tidak berarti seseorang kehilangan produktivitas.
"Lansia bisa tetap produktif. Tapi bukan bermaksud lansia disuruh bekerja. Tapi mereka bisa beraktivitas yang bermanfaat baik secara kesehatan dan bisa juga ekonomi. Kalau mereka gembira kan bisa menambah imun," tutur Mensos.
Risma mengatakan, Kemensos telah menyalurkan bantuan HLUN 2022 di Tasikmalaya berupa bantuan sosial (bansos) PKH sebanyak 33.471 keluarga penerima manfaat (KPM), Bansos Keserasian Sosial di dua kecamatan, bantuan kearifan lokal di 15 kecamatan, dan bansos lumbung sosial di 4 lokasi.
Kemudian bantuan RTLH lansia 355 rumah, bansos masker, hand sanitizer dan perlengkapan ibadah 2.000 pak, alat bantu dengar 2.963 set, kacamata 659 set, kruk 143 set, kursi roda standar 806 unit, dan kursi roda adaptif 36 unit. Kemudian, walker 50 unit, tripot 63 set, bantuan sembako lansia 13.309 KPM, bantuan sandang 14.246 paket, bantuan nutrisi 18.791 paket, bantuan obat-obatan 4.527 paket, bantuan kewirausahaan 445 orang, bansos masker, hand sanitizer dan perlengkapan ibadah 2.000 pak. Dengan jumlah total bantuan sosial sebesar 26.958.320.000.
Editor : Eka L. Prasetya