SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Apakah jin dan setan nyata memang sungguh-sungguh ada? Pertanyaan semacam ini masih kerap muncul di tengah-tengah masyarakat tentang keberadaan mahluk gaib tersebut.
Sebagai Muslim harus mengakui keberadaan jin dan setan sebagai mahluk ciptaan Allah Ta'ala.
Lantas jika ada yang mengingkari keberadaan jin dan seta maka sama saja telah menyimpang dari akidah yang benar seperti golongan Mu’tazilah. Perlu diingat bahwa setan itu bagian dari jin.
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan sebagai berikut, bahwa Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Tidak ada satu pun yang mengingkari keberadaan jin dari kaum muslimin. Tidak ada yang mengingkari pula bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus pada kalangan jin. Dan mayoritas orang kafir pun menetapkan adanya jin.
Adapun orang Yahudi dan Nasrani, mereka mengakui adanya jin sebagaimana kaum muslimin. Jika ada dari kalangan ahli kitab tersebut yang mengingkari keberadaan jin, maka sama halnya dengan sebagian kaum muslimin seperti Jahmiyah dan Mu’tazilah. Akan tetapi mayoritas kaum muslimin mengakui adanya jin.
Pengakuan seperti ini dikarenakan keberadaan jin itu secara mutawatir dari berita yang datang dari para nabi. Bahkan keyakinan terhadap jin sudah ma’lum bidh dhoruroh yaitu tidak mungkin seseorang tidak mengetahui perkara tersebut[1].” (Majmu’ Al Fatawa, 19: 10).
Di tempat lain, Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Seluruh kelompok kaum muslimin mengakui keberadaan jin sebagaimana pula mayoritas kaum kafir dan sebagian besar ahli kitab, begitu pula kebanyakan orang musyrik Arab dan selain mereka dari keturunan Al Hadzil, Al Hind dan selain mereka yang merupakan keturunan Haam, begitu pula mayoritas penduduk Kan’an dan Yunan yang merupakan keturunan Yafits. Jadi mayoritas manusia mengakui adanya jin.” (Majmu’ Al Fatawa, 19: 13).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait