Kisah Pilu Kakek Kholyubi Tinggal di Rumah Tak Layak Huni di Tegalbuled Sukabumi Perlu Uluran Tangan

Ilham Nugraha
Kisah pilu kakek Kholyubi yang tinggal di rumah tak layak huni di Tegalbuled Sukabumi sehingga perlu uluran tangan dermawan. Foto iNews/Ilham N

SUKABUMI, INewsSukabumi.id - Kisah pilu dialami kakek Kholyubi berusia 70 tahun yang tinggal di Kampung Babakan Cilimus RT 04/02, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di usia senjanya sang kakek masih harus tinggal di sebuah rumah yang tak layak huni terletak di pelosok desa yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Dimana kondisinya sangat memprihatinkan, layaknya sebuah gubuk reyot dindingnya hanya terdiri dari papan-papan kayu yang sudah usang, dan sebagian atapnya bahkan bolong. Sehingga air hujan akan langsung masuk ke dalam gubuk yang telah reyot tersebut.

Tokoh masyarakat Jalaludin biasa dikenal Dodo membenarkan kondisinya rumah tersebut. Dodo menyebut kakek itu sudah lama menempati rumah yang memprihatinkan. 

"Kondisinya memang sudah lama rusak, sebagian atap bocor bahkan di bagian dapur dindingnya sudah roboh," kata Dodo, Kamis (20/7/2023). 

Dodo menyebut, rumah Kholyubi dari samping luar ditopang dengan kayu-kayu agar tidak ambruk. Namun, kekuatan penopang tidak akan bertahan jika turun hujan atau terjadi bencana alam lainnya.

"Memang sudah menghawatirkan kondisinya. Kayu kayu bawah maupun atas memang sudah lapuk dimakan usia," timpalnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Rambay Yanto mengaku sudah melakukan perbaikan atas rumah itu. Pihaknya secara sigap bakal membuat tempat tinggal Kholyubi nyaman dan layak. 

"Rumah sebelum video itu ramai, sudah proses (perbaikan) kita bareng warga. Karena memang menjadi prioritas kami, bahkan bukan hanya rumah itu, sudah ada beberapa yang sudah kami tangani secara swadaya," ujar Yanto. 

Saat ini kata Yanto, rumah panggung itu dalam proses pembangunan. Yang sebelumnya dari kayu rencananya diganti dengan tembok dan dibuat senyaman mungkin. 

"Sekarang bukan hanya upaya tapi sedang didirikan. Kemarin dirobohkan (rumah), kita dibuat sesederhana sesuai kemampuan warga masyarakat juga, kita dinding diganti dengan GRC," tuturnya. 

Yanto mengaku, pembangunan rumah di wilayahnya dilakukan secara swadaya. Hal itu didasari dengan program kerjanya yang saat ini sudah menjabat kepala desa kurun waktu 1 tahun. 

"Kemarin dari Dinsos telpon karena menerima itu (video) dari Kabupaten pun sudah nelepon di suruh mengajukan proposal. Saya jawab tidak usah karena ini sudah jadi program kami secara swadaya, kita tidak akan minta ke dinas," tandasnya.

Editor : Suriya Mohamad Said

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network