Kemudian, pada tanggal 1 September 2023, pukul 03.16 WIT, tim gabungan dengan pimpinan Mayor Inf Cosmos melakukan kontak senjata yang mengakibatkan tewasnya 3 anggota TPNPB. Mereka adalah Army Tabuni (Danyon Aluguru), Ganti Gwijangge, dan satu anggota lainnya yang belum teridentifikasi.
Setelah itu, mereka merebut dan menduduki Camp Matoa Belakang yang sebelumnya dikuasai oleh Batalyon Alguru yang merupakan bagian dari Egianus Kogeya.
Operasi ini berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata, amunisi, peralatan, serta dokumen yang mengindikasikan aktivitas TPNPB-OPM.
Mayor Cosmos menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka dari dalam operasi ini.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan saat dikonfirmasi wartawan via telepon, Minggu (03/09) pagi membenarkan adanya penyergapan tersebut.
Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan, operasi penyergapan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari insiden penembakan KKB yang menewaskan tiga orang warga sipil di Kompleks Yosoma, Jalan Batas Batu, Nduga pada 16 Agustus atau sehari jelang HUT Kemerdekaan RI.
Identitas tiga warga sipil yang tewas yaitu Steven Didiway, Michael Rumaropen, dan Samsul Ahmad.
"Tindakan operasi kemarin adalah akibat dari terbunuhnya tiga orang masyarakat sipil oleh KKB di Batas Batu," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.
Pangdam menegaskan, TNI selalu hadir di tengah masyarakat untuk mengamankan. "Sehingga apabila ada masyarakat terancam, maka TNI akan melakukan operasi," tandasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said
Artikel Terkait