Longsor juga melanda Desa Buniwangi, dengan dua rumah warga di Kampung Cikuda dan Kampung Nugraha ambruk. Selain itu, longsor di Kampung Cisarakan serta kerusakan gorong-gorong di Kampung Cimapag menambah daftar panjang kerusakan di wilayah ini.
"Kami masih melakukan pendataan. Kerusakan signifikan terjadi, dan beberapa warga terpaksa mengungsi karena ancaman longsor susulan," lanjut Deni.
Desa Jayanti mengalami banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Pondok Pesantren Istabroq di Kampung Cisoka menjadi salah satu lokasi terdampak, dengan 50 orang, termasuk santri, harus mengungsi. Selain itu, banjir menghancurkan kolam ikan, pabrik tahu, dan fasilitas lainnya.
Di Desa Citarik, longsor di Kampung Babakan Peundeuy menyebabkan dua rumah roboh, sementara beberapa rumah lainnya terancam oleh luapan Sungai Citarik-Cimandiri.
Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu bersama BPBD telah melakukan langkah darurat untuk menangani situasi. Proses evakuasi dan distribusi logistik sedang berjalan.
"Bantuan yang mendesak saat ini meliputi bahan makanan, material bangunan, dan perlengkapan darurat lainnya," jelas Deni.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan.
"Wilayah ini memang rawan banjir, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kejadian seperti ini bisa berulang, jadi masyarakat perlu lebih waspada, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai atau tebing rawan longsor," tutupnya.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait