Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar ini juga menyampaikan penjelasan tersebut dalam pertemuan pakar falak MABIMS yang berlangsung secara daring pada Kamis, 21 April 2022. Dalam pertemuan tersebut, Kamaruddin menyampaikan, penerapan kriteria baru MABIMS diharapkan memunculkan formulasi dan gagasan yang bermanfaat bagi umat Islam di negara-negara anggota MABIMS.
“Kita perlu menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam, khususnya di bidang hisab rukyat. Kami berharap, forum ini bisa menghasilkan ide-ide yang cemerlang untuk mendukung kemajuan hisab rukyat di dunia Islam secara umum,” tambahnya.
Hasil hisab tim Kemenag ini memperkuat hasil perhitungan sejumlah lembaga yang teah dirilis sebelumnya. BMKG misalnya, mencatat bahwa konjungsi (ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari Terbenam pada Minggu 1 Mei 2022 pukul 03.27 WIB.
Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79 derajat di Merauke dan tertinggi sebesar 5,57 derajat di Sabang. Ini berarti pada 1 Mei 2022 sore telah memasuki 1 Syawal 1443 H dan Salat Idul Fitri dilaksanakan pada 2 Mei 2022.
Hal yang sama juga diperoleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memprediksi bahwa 1 Syawal 1443 Hijriyah atau Idul Fitri 1443 H/2022 M akan jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Muhammadiyah bahkan telah lebih dulu menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022.
Editor : Eka L. Prasetya