BANDUNG, iNews.id —Harga minyak goreng di pasar-pasar tradisional Kota Bandung masih mahal, di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Saat ini, harga minyak goreng curah Rp17.000-Rp18.000 per liter dan kemasan Rp45.000 per dua liter dan Rp24.000 per satu liter.
Seperti terpantau di Pasar Kosambi Kota Bandung. Padahal pasokan minyak goreng kembali melimpah. Memang terjadi penurunan harga minyak curah dari sebelumnya Rp20.000. Tetapi tetap saja tidak sesuai HET.
Sedangkan minyak kemasan turun dari Rp48.000 per dua liter menjadi Rp45.000. Minyak kemasan satu liter yang semula Rp28.000 menjadi Rp24.000 per satu liter.
Masih tingginya harga minya goreng baik curah maupun kemasan ini, mendapat perhatian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat.
Pemprov Jabar berupaya menekan harga minyak goreng hingga sama dengan HET yang ditetapkan pemerintah.
"Caranya, Disperindag Jabar akan terus mendistribusikan minyak goreng murah ke pasar-pasar tradisional," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar Eem Sujaemah.
Merosot 50 Persen Produsen, ujar Eem Sujaemah, diminta untuk menjual langsung ke distributor. "Hal ini harus dilakukan guna meminimalisasi rantai distrisbusi yang menyebabkan lonjakan harga mibyak goreng di pasaran," kata Eem Sujaemah.
Editor : Eka L. Prasetya