Kisah Karyawan Kerja di Perusahaan Startup, Rentan Jadi Korban PHK 

Iqbal Dwi Purnama
Riak gelombang PHK mulai menerpa perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air. Foto/pexels/monstera

Salah satu pegawai lain yang sempat menjadi pegawai perusahaan startup di bidang properti Jendela360, Gde Aditya juga sempat menjadi korban PHK dari perusahaannya. Alasan yang diterima Gde karena pandemi Covid-19. 

"Ketika pandemi itu otomatis peminat apartemen itu jadi berkumandang kan, otomatis daya beli masyarakat turun. Nah, agar perusahaan bisa on going, maka Jendela360 itu kemarin sempat PHK beberapa karyawan," bebernya. 

Gde mengatakan beberapa startup memang pada saat pandemi ada yang diuntungkan namun juga banyak yang harus menahan kerugian. Mereka yang kuat karena memiliki layanan digital untuk memenuhi aktivitas masyarakat yang tidak boleh keluar rumah. 

"Sekarang kan sudah mulai balik lagi ke waktu sebelum pandemi, sudah banyak yang tidak pakai masker, sudah banyak yang melakukan aktivitas di luar rumah juga," lanjutnya. 

Menanggapi fenomena tersebut, Praktisi dan Konsultan Marketing dari Inventure Yuswohady mengatakan, PHK yang dilakukan oleh beberapa perusahaan startup belakangan merupakan bentuk rasionalisasi. 

Menurut dia, startup merupakan perusahaan yang bisa dikatakan tidak natural perkembangannya. Sebab, berkembangnya dengan sangat cepat mengandalkan suntikan dana investor. Ketika suntikan dana itu tidak selancar sebelumnya, maka mereka mulai melakukan rasionalisasi, atau bisa dibilang para perusahaan startup ini mulai mencari cara untuk mendapatkan keuntungan operasional. 

Yuswohady menjelaskan, cara terdekat untuk menambahkan keuntungan adalah dengan memangkas karyawan, bahkan lebih gila lagi tidak membayarnya, seperti perusahaan ABD, sebab upah karyawan merupakan salah satu cost yang besar. 

"Investornya mulai berkurang karena kurang profit, maka untuk bisa survive dia harus cepat mereka mencari profitability," kata Yuswohady saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Menurut dia, ke depan startup perlu mulai memikirkan aspek profitability atau laba, bukan hanya sekadar mencari market yang luas secara instan dengan bakar uang. Sehingga, perusahaan bisa bertahan dan berkembang secara perlahan. Jika benar startup tengah masuk dalam 'musim gugur', maka seharusnya juga ada satu musim yang mana menjadi momen bersemi para startup. Namun, berbeda dengan proses tumbuhan, startup tidak bisa mengandalkan alam, harus segera memiliki pola perubahan.

Editor : Eka L. Prasetya

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network