"Pelaku sembari menatap saya saat mengeluarkan organ vitalnya, (saya) sudah dua kali jadi korban. Pertama pas anterin anak sekolah. Kejadiannya sama, dia keluarin itu alat vital. Kejadian pertama pada Minggu lalu," ucap korban E.
E yang mengaku mendapatkan dua kali pelecehan dari pelaku tersebut kini masih merasa trauma sehingga cenderung was-was untuk keluar rumah sendiri. Karena sudah mendapati aksi eksibisionis tersebut dua kali, dia hendak melapor ke kepolisian. "Saya belum lapor, rencananya mau lapor polisi karena meresahkan," ujar E.
Selain E, warga lainnya yang menjadi korban pelaku eksibisionis di lokasi juga merasa resah dengan kelakuan aksi nekat pelaku tersebut. Korban lainnya yang berinisial D juga berdomisili di sekitar lokasi yang sama.
Menurut informasi, D menjadi korban eksibisionis saat tengah berjalan kaki bersama sang anak. Pelaku diduga kuat merupakan orang yang sama. Ketua RT dari kawasan setempat, Dian Ardian menjelaskan pada Kamis kemarin (9/6/2022), aksi eksibisionis ini terjadi selama dua kali di dua lokasi yang berbeda.
"Pas kejadian ketika saya sedang cek rekaman CCTV, ternyata kejadian lagi. Ada kasus pelecehan juga. Saya curiga pelakunya sama. Kejadian dihari yang sama, hari ini ada dua kali," ucap Dian.
Menurut Dian, Pelaku eksibisionis terekam CCTV melakukan dua aksi tidak senonoh tersebut kepada korban berinisial E dan D. Beruntung, dalam rekaman CCTV, nomor polisi sepeda motor pelaku terlihat jelas sehingga akan dilaporkan oleh Dian.
"Seminggu ini sudah tiga kali kejadian. Saya sudah lapor ke polisi. Akibat kejadian ini, warga resah sekali, seolah wilayah sendiri tidak aman," tutur Dian. Diketahui berdasarkan rekaman CCTV, tampak pria pelaku eksibisionis tersebut tengah mengendarai motor jenis Honda Beat warna biru.
Terlihat, korban E sedang berjalan kaki memasuki sebuah gang yang didahului oleh pelaku menggunakan motor sebelumnya. Tiba-tiba pelaku memutar motornya saat telah tiba di ujung gang. Saat hendak kembali berpapasan dengan korban, pelaku dengan sigap menunjukkan alat vitalnya kepada korban. Saat syok melihat aksi pelaku, korban E tetap berjalan namun menangis. Sementara pelaku melengos tetap melanjutkan perjalanan dengan motornya.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait
