get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 2.000 Tusuk Sate Sepanjang 100 Meter Dibakar Ribuan Santri Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi 

Curhat Pedagang Hewan Kurban, Pengeluaran Lebih Tinggi Gara-gara Wabah PMK

Minggu, 03 Juli 2022 | 13:00 WIB
header img
Pedagang hewan kurban curhat: pengeluaran jadi lebih tinggi gara-gara wabah PMK. Foto: Heri P/iNews.id

 

JAKARTA, iNews.id —Sejumlah pedagang hewan kurban mengeluhkan biaya pengeluaran mereka yang lebih tinggi akibat wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang menyerang ternak di sejumlah wilayah Indonesia.  

"Biaya perawatan naik jauh karena kemarin obat-obatan yang saya beli di luar dari dinas (Dinas Kesehatan) itu hampir Rp3 jutaan," kata salah satu pedagang hewan kurban bernama Darwis (29) kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (2/7/2022).  

Di samping biaya obat-obatan, dia mengatakan, saat ini juga perlu melakukan penambahan jumlah karyawan. Pasalnya, perawatan dalam kondisi sekarang membutuhkan tenaga ekstra.  

"Belum biaya ekstra tenaga, tahun kemarin saya hanya butuh dua orang anak buah, sekarang lima karena penanganannya harus lebih ektra," ujarnya.  Selain itu, Darwin menambahkan, juga perlu dana tambahan untuk mengurus perizinan dan pengurusan surat kesehatan hewan ternak.  

"Untuk sekarang modal yang dikeluarkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, di mana hal itu karena perizinan dan pengurusan kesehatan lumayan mahal dan belum lagi pengecekan dari daerah asal sapi dan di daerah sini (lapaknya)," tutur dia.  

Adapun jumlah hewan yang dijual saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, dia menjual sekitar 200 ekor, sedangkan tahun ini berkurang hanya sekitar 126 ekor.  

"Saya kurangi, tahun lalu saya belanja 200 ekoran. Kalau sekarang 126 sekor, itu berkurang hampir 40 persenan karena kekhawatiran adanya PMK," ucap Darwis.  "Jadi kalau sapi tumbang dan untung kita enggak seberapa. Sapinya tumbang (karena PMK) itu perih kali diceritakan," imbuh dia.  

Darwis pun berharap sapi yang dijualnya bisa terjual habis, meski keuntungan tahun ini bakal merosot dibanding tahun lalu. "Saya cukup berharap bukan untung besar tapi lebih ke sapinya selamat semua, itu saja. Yang penting bisa dagang sampai akhir," kata dia.  

Sementara itu, berdasarkan data yang dilihat dari situs siagapmk.id, Sabtu (2/6/2022) pukul 12.00 WIB, terdapat 311.252 kasus PMK. Wabah PMK telah menyebar ke 20 provinsi dan 227 Kota/Kabupaten. Adapun kasus aktif yang masih tersisa yakni sebanyak 202.249 ekor, dinyatakan sembuh 104.373 ekor, potong bersyarat 2.705 ekor dan dinyatakan mati 1.905  ekor. Total hewan yang sudah divaksin 234.153 ekor. 

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut