Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi Gelar KKN di Desa Sukamanah 

SUKABUMI, iNews.id —Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di di Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.  

Para mahasiwa tersebut tergabung dalam Kelompok 30. Mereka menggelar lokakarya pembuka bertema "Peningkatan Kapasitas Pendidik Formal dan Non Formal Pasca Pandemi Covid-19.

Baca Juga

5 Universitas Swasta di Sukabumi yang Terbaik, Lengkap Tersedia Jenjang D3 hingga S2

Ketua Kelompok Fadli mengungkapkan, mengangkat tema pendidikan sebagai upaya Universitas Muhammadiyah Sukabumi selaku perguruan tinggi untuk berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sukabumi. "Sasaran kegiatan ini tidak hanya kepada anak PAUD dan SD, tetapi akan melibatkan guru juga," kata Fadli, dilansir laman Pemkab Sukabumi, dikutip hari ini.

Adapun untuk lokakarya awal ini sendiri dihadiri oleh Kepala Desa Sukamanah, Kepala dusun, Ketua PKK, Ketua Karang taruna, Guru Madrasah, Kepala sekolah dasar, Ketua BPD, RT dan RW setempat. Selain itu, kegiatan lokakarya awal ini menjelaskan juga akan diadakannya penyuluhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai program kerja pokok yang merupakan sisipan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

"Diharapkan, dengan diadakannya lokakarya ini, kelompok KKN-T dapat bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat untuk keberlangsungan program yang diadakan," kata Fajar wakil ketua kelompok dalam kegiatan lokakarya awal.

Baca Juga

10 Universitas Terbaik di Sukabumi, Banyak Pilihan Fakultas Calon Mahasiswa Tak Perlu Bingung

Kepala Desa Sukamanah Rudy Heriyanto sangat berterimakasih karena dengan adanya program KKN-T ini akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Desa Sukamanah.

"Untuk seluruh pendidik, kepala sekolah, dan guru madrasah diminta kerjasama dan bantuannya terhadap pelaksanaan dari program adik-adik kelompok KKN-T ini. Selanjutnya untuk program lain ditingkat desa akan bekerjasama dengan para mahasiswa yang ada," katanya.

Editor : Eka L. Prasetya