get app
inews
Aa Text
Read Next : Dirut Bio Farma Pastikan Harga Vaksin Indovac Rp100.000 Per Dosis 

Syarat Menuju Endemi, Kemenkes: Vaksinasi Booster Harus Gencar

Minggu, 18 September 2022 | 08:00 WIB
header img
Kemenkes menyebut vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 harus digencarkan demi menuju endemi. Foto: MNC Media.

JAKARTA, iNewsSukabumi.id —Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril mengatakan vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 harus digencarkan demi menuju endemi. Mengingat cakupan vaksinasi booster di Indonesia terbilang masih sangat rendah. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 15 September 2022 pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi booster pertama baru mencapai 26,45 persen atau sekitar 62.080.191 orang. Target capaian menurun usai libur lebaran 2022. 

“Vaksinasi ketiga meningkat pada awal April 2022, kemudian terjadi penurunan yang tentunya banyak penyebab sehingga capaian vaksinasi booster pertama ini masih landai,” kata Syahril dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (17/9/2022). 

Syahril mengatakan saat ini Kemenkes telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster Covid-19. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat. Sebab ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan. 

“Meskipun saat ini persentase kasus harian Covid-19 terus menurun, vaksinasi primer dan booster terus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru Covid-19 kita lebih siap karena kekebalan tubuh kita masih kuat,” ujar Syahril. 

Syahril menyebutkan saat ini Kementerian Kesehatan telah mendorong seluruh kepala daerah baik gubernur maupun bupati/wali kota untuk terus menjalankan vaksinasi Covid-19 bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya. 

Menurutnya, akselerasi ini perlu dilakukan agar semakin banyak daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya di atas 50 persen. Karena sejak dimulai pada 22 Januari 2022 lalu, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah di atas 50 persen. Ketiga daerah tersebut yakni Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8 persen, DKI Jakarta dengan 66,0 persen, dan Kepulauan Riau 52,1 persen. 

“Penyediaan sentra-sentra vaksinasi terutama di tempat-tempat publik, perlu kembali digalakkan untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat. Saya kira ini bisa kembali menarik minat masyarakat,” ujar Syahril. 

Dia menambahkan Kemenkes juga akan menerapkan strategi jemput bola guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi. 

“Jemput bola ini untuk memudahkan sasaran yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi Covid-19. Caranya dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi kita kejar, tidak menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi, tapi kita jemput bola,” ujarnya. 

Terakhir, Jubir Syahril mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang hingga 4-6 kali lipat sehingga mampu mencegah risiko terburuk dari infeksi Covid-19. 

“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang dibooster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dibooster. Ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” tuturnya.

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut