WAMENA, iNewsSukabumi.id - Kota Wamena di Kabupaten Jayawijaya lumpuh setelah ratusan massa anggota keluarga korban kerusuhan di Sinakma turun ke jalan, Selasa siang (28/2/2023). Massa yang terlihat membawa senjata tradisional berupa panah bergerak dari Sinakma melewati Jalan Yos Sudarso menuju ke Lapangan Pendidikan Wamena untuk penyelesaian kerusuhan beberapa waktu lalu.
Padahal sebelumnya Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip meminta warga untuk tidak membawa senjata tajam dalam pertemuan hari ini.
"Kami mengimbau agar masyarakat yang hadir dalam penyelesaian masalah tidak membawa senjata tajam untuk menjaga situasi kita bersama yang aman dan kondusif. Apabila kita tidak membawa alat tajam maka situasi kita akan aman dan berjalan lancar," jelas Letkol Cpn Athenius saat pertemuan di Gedung Otonom Jalan Yos Sudarso Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (27/2/2023).
Namun pada Selasa siang, massa yang jumlahnya ribuan bergerak dengan berjalan kaki dan motor dengan banyaknya massa tersebut membuat seluruh aktivitas ekonomi hingga perkantoran tutup termasuk sekolah diliburkan.
Massa diterima oleh Pj Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, Bupati Lani Jaya, Kapolres Jayawijaya Hesman S. Napitupulu, Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Cpn Athenius serta tokoh intelektual lapago.
Dalam tuntutannya keluarga korban menyampaikan proses harus dilakukan dengan hukum budaya dan hukum nasional.
Tuntutan hukum budaya berupa denda materi sedangkan tuntutan hukum nasional untuk memproses pelaku ke ranah hukum ke semua tuntutan tersebut disampaikan secara bergilir oleh keluarga korban. Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan asosiasi Bupati Papua Pegunungan menerima aspirasi tersebut.
Editor : Suriya Mohamad Said