JAKARTA, iNewsSukabumi.id - Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf beberapa waktu lalu meminta agar warga NU untuk memilih PPP dalam Pemilu Legislatif 2024 dinilai bentuk ketidakharmonisan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
"Itu adalah hal yang wajar jika Staquf berbicara seperti itu, karena itu sambutan di acara PPP. Yang kedua, PPP bagian dari partai Islam yang berbasis massa NU," ujar Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin, Jumat (17/3/2023).
Ia menyebutkan ada dua partai utama NU yakni ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Keliatan nya ini menandakan bahwa Ketua Umum PBNU Staquf hubungan nya masih belum baik-baik saja dengan Ketua Umum PKB Cak Imin," tuturnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan dari alasan-alasan tersebut sehingga secara psikologis dan sosiologis Staquf mengatakan bahwa warga NU katakanlah disarankan memilih PPP.
"Tetapi kan di lapangan tergantung siapa yang mendekati warga NU di lapangan," ungkapnya.
Apalagi kata dia masyarakat banyak yang sudah punya referensi sendiri dalam memilih, termasuk warga Nahdiyin. Ujang melihat warga Nahdiyin inikan tidak semuanya ke PKB dan PPP.
"Buktikan saja. Misalkan PKB berapa juta pemilihnya, lalu PPP berapa juta, warga NU cukup banyak," jelas Ujang Komaruddin.
Ujang melihat hal tersebut kelihatannya menandakan bahwa pertama Gus Yahya mungkin ingin menyenangkan PPP. Di saat yang sama dirinya juga melihat belum baik hubungan Staquf dengan Cak Imin.
'Karena kita tahu Gus Yahya ini adalah dahulu eks Wasekjen PKB kubu Gus Dur yang dikalahkan Cak Imin. Ya politik biasa ada hubungan masa lalu yang hingga kini belum selesai atau belum beres," ungkap Ujang Komaruddin.
Meskipun demikian, Ujang menilai terkait realisasi apakah himbauan Staquf tersebut dapat terlaksana akan sangat dinamis.
"Saya melihatnya karena itu pidato disampaikan terbuka di acara PPP mungkin itu untuk menyenangkan PPP, itu bagus-bagus saja, tapi urusan realisasi nanti di bawah apakah akan memilih PPP nanti lain lagi," pungkas Ujang.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf akrab dipanggil Gus Yahya mendoakan agar umat Nahdlatul Ulama memilih atau mencoblos Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut seperti video berdurasi 35 detik yang diunggah akun official instagram PPP pada Kamis (16/3/2023) malam.
Gus Yahya diketahui saat itu sedang memberi sambutan dalam sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh DPP Partai Persatuan Pembangunan.
Ia mengapresiasi PPP yang mau mengadakan haflah untuk semakin meningkatkan keimanan umat dan tetap bertakwa kepadaNya.
"Hari lahir Satu abad Nahdlatul Ulama dengan menyelenggarakan haflah (Ngaji budaya abad ke-2 NU) pada malam hari ini," ujar Gus Yahya.
Ia kemudian mendoakan agar acara tersebut barokah dan membawa manfaat baik kepada semua pihak. Tak lupa Gus Yahya mendoakan agar kaum Nahdiyin bisa mencoblos PPP dalam Pemilu Legislatif 2024.
"Mudah-mudahan ini barokah, khususnya menjadikan warga NU jadi mau nyoblos PPP lagi, insya Allah," ucap Gus Yahya.
Doa tersebut kemudian dijawab "Amin" oleh para hadirin yang hadir dalam kegiatan haflah tersebut. [Carlos Roy Fajarta]
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta