Namun, ia menyebut, bersin tersebut merupakan cara yang cukup ampuh untuk memecahkan gumpalan darah di otaknya itu.
“Itu menyebabkan saya terkena stroke juga, jadi saya pingsan dan seharusnya sudah mati. Tapi karena saya bersin, itu adalah cara yang paling damai untuk memecahkan benda ini,” ungkapnya.
Messina lantas langsung dilarikan ke rumah sakit oleh sang kekasih. Dokter lalu mendiagnosisnya dengan kondisi langka yang menyebabkan pembuluh darah kusut.
Dokter menyebut Messina menderita aneurisma yang mematikan dan dia didiagnosis menderita arteriovenous malformation (AVM).
AVM sendiri merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kusutnya pembuluh darah yang menghubungkan arteri dan vena di otak. Arteri dan vena yang bisa pecah menyebabkan pendarahan di kepala.
Kondisi ini dapat terjadi pada banyak tempat dalam tubuh dengan kasus terbanyak terjadi di otak atau paru. Malformasi arteri vena biasanya merupakan gangguan kongenital atau bawaan lahir.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta