KOLAKA UTARA, iNewsSukabumi.id - Punya anak hingga 16 anak dan semuanya hafiz Alquran atau hafal Alquran menjadi hal yang luar biasa. Begitulah yang dirasakan pasangan suami istri yang tinggal di Desa Katoi, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, yaitu Kamaruddin (57) dan Najrah Rasyid (49), memiliki kisah yang luar biasa.
Kamaruddin, seorang guru sekolah dasar (SD) sehari-hari, memiliki 16 anak kandung yang semuanya menjadi hafiz Alquran.
Meskipun sekarang sudah menjadi seorang kakek, Kamaruddin selalu dengan hangat menerima setiap orang yang berkunjung ke rumahnya untuk bersilaturahmi.
Sebagai aparatur sipil negara (ASN), Kamaruddin mengajar pelajaran Agama Islam di SD Negeri 1 Katoi dan di sebuah pondok pesantren.
Dia mengungkap bahwa dia menikahi Najrah Rasyid, istri tercintanya, pada Januari 1996 setelah mereka bertemu di sebuah pesantren di Pangkep, Sulawesi Selatan. Setelah menikah, anak pertama mereka lahir di Pangkep.
"Anak pertama, Nurfaaiqah, lahir pada 12 Oktober 1996. Sedangkan anak bungsu, Zayyan Aqif Rahmani, lahir pada 29 Desember 2015," kata Kamaruddin.
Anak pertama saat ini berusia 26 tahun, sedangkan anak bungsunya berusia tujuh tahun. Anak-anak pertama, kedua, dan ketiga semuanya lahir di Pangkep.
Pada tahun 1999, Kamaruddin dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kolaka Utara. Pada saat itu, dia bekerja sebagai guru honorer dan kemudian diangkat menjadi ASN.
Di Kolaka Utara, anak keempat hingga anak keenam belas lahir. Proses kelahiran anak-anak tersebut tidak mudah karena tempat tinggal mereka masih sangat terbatas, sehingga proses kelahiran dilakukan dalam kondisi darurat.
"Enam anak saya dilahirkan tanpa bantuan petugas medis," ujar Kamaruddin.
Kamaruddin mengaku membantu persalinan istri untuk anak keenam hingga anak keempat belas. Untuk memutuskan tali pusar, mereka menggunakan silet yang dibakar. Hal ini dilakukan karena di desa mereka belum ada bidan.
Yang menakjubkan, ke-16 anak mereka tumbuh dengan baik dan semuanya menjadi hafiz Alquran. Beberapa dari mereka telah menyelesaikan kuliah dan yang lainnya sedang menuntut ilmu mulai dari SD hingga perguruan tinggi.
"Anak-anak saya mendapatkan beasiswa karena prestasinya. Setelah tamat SD, anak-anak saya masuk pesantren," ungkapnya. Anak pertama, ketiga, dan keempat telah menyelesaikan kuliah di Kendari dan Makassar. Sedangkan anak kedua belum menyelesaikan kuliah karena menikah terlebih dahulu.
"Salah satu anak saya mendapatkan biaya pendidikan dari Dinas Pendidikan Kolaka Utara dan bersekolah di Yogyakarta. Dia anak ketujuh," tambahnya.
Lantas, bagaimana pasangan suami istri ini mencukupi kebutuhan keluarganya? Ternyata, selain menjadi ASN dan guru agama, Kamaruddin juga mengajar di Pesantren 77 Desa Totalan, Kolaka Utara.
Sementara itu, Najrah Rasyid, sang istri, selain mengurus anak-anaknya, juga menjalankan usaha berjualan di kantin di SD Negeri 1 Katoi. "Anak pertama sekarang menjadi seorang pengajar di pesantren," tambahnya dengan rasa bangga.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta