get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Wanita Temani Pacar dari Nol hingga Jadi Anggota TNI, Berakhir Pilu Diselingkuhi Jelang Nikah

Pilu! Orang Tua Tak Pernah ke Sekolah Anak, Takut Putri Dibully Punya Ibu Tunawicara & Ayah Pemulung

Minggu, 17 September 2023 | 08:42 WIB
header img
Kisah pilu orangtua tak pernah mau ke sekolah anaknya, takut putrinya dibully punya ayah pemulung dan ibu tunawicara. Foto: Instagram

MATARAM, iNewsSukabumi.id - Kisah pilu datang dari sepasang orang tua yang tak pernah mau ke sekolah anak ternyata alasannya bikin nangis. Diakui sang ayah bernama Samsudin (50), ia tak mau putrinya dibully lantaran punya ayah pemulung dan ibu tunawicara.

Mereka diketahui tinggal di Desa Ampenan Selatan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB).

Anaknya yang masih SD pun memberikan pengakuan pilu kalau ia memang sering dibully oleh teman-temannya.

"Kalau ngambil rapor, ibu sama bapak gak pernah dateng. Suka dikatain sama teman-teman karena ibu saya tidak bisa bicara," ujar sang anak, dikutip dari akun Instagram @partners_in_goodness.

Mendengar curhatan putrinya, Samsudin pun ikut menangis. "Saya gak berani datang karena malu. Bapaknya cacat, ibunya bisu," ucap Samsudin dengan suara bergetar sambil menunduk ke bawah.

Dengan keranjang bambu yang digendong di punggungnya, serta pengait dan tongkat penyangga, Samsudin menyusuri jalan jalan kota Mataram, jauh dari rumah untuk mengais botol dan gelas plastik bekas.

Langkah Samsudin tertatih dan terseok-seok karena kakinya yang tidak sempurna sejak lahir. Namun ia harus terus berjalan demi meraup rupiah dari hasil mengais sampah.

Tak banyak uang yang bisa didapat Samsudin, kurang dari Rp200 ribu seminggu, apalagi jika harga rongsokan turun. Sementara dari uang segitu, pria 50 tahun itu  harus menafkahi 2 orang anaknya yang masih sekolah di bangku SD dan seorang istri yang tunawicara.

Tak pernah menyerah atau putus asa, Samsudin terus berjuang mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya. Meskipun terkadang untuk makan saja, sekeluarga harus makan seadanya. Bahkan beberapa kali menunggak bayaran beli setagam sekolah, tapi semangat Samsudin untuk menyekolahkan anak-anaknya tetap berkobar.

Ejekan, hinaan bahkan bullyan tidak saja ditujukan pada Samsudin, anak-anaknya pun sering dibully teman-temannya karena kondisi orang tua mereka. Bahkan demi menjaga perasaan anak-anaknya, Samsudin tidak pernah berani datang ke sekolah untuk mengambil rapor

"Saya menjaga perasaan anak saya di sekolah. Terkadang anak saya suka dibully, diolok sama teman-temannya, suka sedih," ujar Samsudin dengan suara terisak.

Melihat perjuangan orang tuanya, sang anak tak lupa mengungkapkan rasa bangganya. "Saya sayang ibu bapak, pungkasnya.

Kini, Samsudin berdoa agar anak-anaknya bisa sukses di masa depan dan selalu hidup bahagia.

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut