TANAH DATAR, iNewsSukabumi.id- Hingga sekarang, operasi pencarian korban hilang akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, masih berlanjut. Sebagian besar tim gabungan operasi SAR korban banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, adalah kaum pria.
Tapi ternyata ada yang berbeda dalam operasi SAR yang sudah digelar hampir dua minggu ini. Ada sosok srikandi cantik yang ikut dalam tim pencari. Sosok itu adalah Novrian Tri Conella, dia satu-satunya rescuer wanita yang ikut dalam tim pencarian yang sudah berjalan dua minggu pasca kejadian banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar.
Novrian Tri Conella, rescuer cantik asal Kantor SAR Pekanbaru, Riau, ini ikut ambil bagian dalam operasi SAR di antara para pria yang menjadi rescuer. Kehadiran Nella di tengah para rescuer memang mencolok karena dia satu-satunya wanita yang ikut dalam tim pencari korban banjir bandang lahar dingin di lapangan.
Anak ketiga dari tiga bersaudara ini sudah bergabung di Basarnas selama dua tahun dan sudah sering terjun langsung dalam operasi SAR. Meski sering menjadi satu-satunya wanita dalam operasi SAR sebagai rescuer, Nella sapaan akrab perempuan cantik berhijab ini tidak rikuh atau minder di antara rescuer-rescuer pria lainnya.
Novrian Tri Conella Malah bangga dan tertantang karena menjadi satu-satunya wanita yang terjun langsung mencari korban dan membuktikan bahwa wanita juga bisa ikut terjun langsung ke lapangan.
"Banyak suka-duka yang dirasakan sejak menjadi anggota Basarnas. Hal yang sangat dibanggakan adalah bila misi berhasil bisa menyelamatkan atau menemukan korban yang dicari. Ya dukanya untuk saat ini masih banyak korban yang belum ditemukan karena lokasi yang sulit dijangkau dan kontur tanah akibat banjir lahar dingin ini," kata Nella.
Menurut dia, sebagai seorang rescuer memang dibutuhkan kekuatan fisik untuk bisa bekerja di daerah pencarian yang luas dan tentu saja dengan medan yang berat dan dengan berbagai risikonya.
Meski demikian, Nella tetap bangga sebagai anggota Basarnas, meskipun terkadang jarang pulang atau tidak bisa berkumpul lama bersama keluarga karena harus bertugas yang sewaktu-waktu memanggilnya.
Editor : Suriya Mohamad Said