Truk Bermuatan Pisang Nyaris terguling di Parungkuda, Arus Lalu Lintas Sukabumi-Bogor Lumpuh 3 Jam!

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id – Sebuah truk Mitsubishi Fuso BE 8702 RY nyaris terguling dan mengalami mogok di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jumat malam (11/4/2025). Insiden ini menyebabkan kemacetan parah dari dua arah sehingga arus lalu lintas Sukabumi Bogor lumpuh 3 jam.

Sebelumnya truk bermuatan pisang tersebut tengah melakukan perjalanan dari Lampung menuju Sukabumi. Menurut sopir truk, Tri Hartono (54), kendaraan tiba-tiba kehilangan keseimbangan saat melintasi jalur miring tak jauh dari Terminal Parungkuda.

Baca Juga

Sawah Tergenang Lumpur Tambang di Simpenan Sukabumi, 50 Hektare Lahan Terancam Gagal Panen

“Kondisi jalan yang miring dan beban muatan yang berat membuat truk hampir terguling. Truk berhenti dalam posisi miring di bahu jalan arah Bogor ke Sukabumi,” ujar Tri.

Saat ini, proses pembongkaran muatan truk tengah dilakukan guna mengurangi beban dan mencegah risiko terguling. Tri juga menyebutkan bahwa meskipun as roda tidak mengalami kerusakan, truk diperkirakan mengalami kelebihan muatan.

Salah satu pengguna jalan, Ari Setiawan (45), warga Cibeureum, Kota Sukabumi, mengaku terjebak kemacetan selama berjam-jam. Ia menuturkan, perjalanan dari Simpang Ratu Cibadak menuju Tol Parungkuda yang seharusnya ditempuh dalam waktu singkat, justru memakan waktu hingga tiga jam.

“Saya berangkat dari Kota Sukabumi pukul 17.00 WIB dan baru sampai Simpang Ratu sekitar pukul 18.00 WIB. Tapi dari sana ke pintu Tol Parungkuda butuh waktu tiga jam, padahal biasanya cuma 15 menit ke Ciawi,” ungkap Ari.

Kemacetan juga disebut mulai terasa sejak Karangtengah, Cibadak, dan menyebar ke jalur alternatif Nagrak hingga Parungkuda, diperparah oleh meningkatnya volume kendaraan menjelang akhir pekan.

“Selain faktor akhir pekan, kemacetan juga disebabkan oleh truk Fuso yang nyaris terguling di Sundawenang. Saat saya lewat, truk sudah berhasil dievakuasi ke pinggir jalan,” tambah Ari.

Editor : Suriya Mohamad Said