Vina menjelaskan strategi perusahaan ketika mendapatkan dana dari investor memang tidak seperti yang banyak dilakukan perusahaan startup besar lain yang lebih banyak memberikan promo kepada para konsumennya. Namun, lebih ke penguatan konsep, yang hingga saat ini menurut Vina terbukti gagal.
"Mereka hire itu posisi-posisi top level, Jadi, selama di sana baru konsep-konsep aja. Operasional juga tidak terlalu bagus, margin produk warung juga kan kecil, tapi difokuskan sama konsep aja," tuturnya.
Bekerja di divisi rekruitmen, Vina melihat terjadi proses yang cukup massif. Bukan hanya di level top namun juga banyak sales-sales baru, yang pada akhirnya bekerja keras untuk menawarkan berbagai promo menarik kepada perusahaan. Meski memutuskan keluar dari kantornya, Vina mengaku saat ini sudah mendapatkan pekerjaan baru. Bahkan, sudah dimulai tidak lama setelah dirinya memutuskan keluar dari perusahaan yang tidak membayarkan gaji para karyawannya selama 5 bulan.
"Di Desember 2021 Puji Tuhan saya diterima bekerja di kantor lain. Saya kapok kerja di startup," gurau Vina.
Editor : Eka L. Prasetya