Sementara itu Samsudin menyatakan tidak akan menutup padepokannya selama masih mendapatkan izin. Saat ini dia akan tutup untuk sementara waktu, sembari menunggu masyarakat mereda dan menunggu keputusan pemerintah daerah pada Selasa pekan depan.
Pada kesempatan itu laki-laki yang menyebut dirinya Gus itu membantah bila praktik perdukunannya mengandung unsur penipuan. "Tidak ada penipuan di sini. Semua itu fitnah," katanya.
Sementara itu warga Desa Rejowinangun tetap menginginkan padepokan Nur Dzat Sejati ditutup permanen. Sebab, mereka menilai pengobatan yang dilakukan oleh Samsudin Jadab hanya penipuan berkedok pengobatan.
Editor : Eka L. Prasetya
Artikel Terkait