PLN Ungkap 52 Juta Pelanggan Listrik Non Subsidi Gunakan LPG 3 Kg 

Mochamad Rizky Fauzan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Foto: PLN.

 

JAKARTA, iNewsSukabumi.id —PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan pelanggan listrik non subsidi, yakni daya listrik 1.300 volt ampera (VA) dan 2.200 VA menggunakan  LPG 3 kg. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan, total pelanggan PLN yang menggunakan LPG 3 kg adalah 69,5 juta pelanggan. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen atau 52,125 juta pelanggan ternyata menggunakan listrik non subsidi, yakni daya 1.300 VA dan 2.200 VA. 

“Berdasarkan sampling, pelangan non subsidi dengan daya listrik 1.300 VA dan 2.200 VA 75 persen pengguna LPG 3 kg. Sementara jumlah pelanggan PLN yang menggunakan LPG 3 kg adalah 69,5 juta pelanggan. Jumlah tersebut belum termasuk UMKM,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022). 

Dia membeberkan, untuk pelanggan dengan daya listrik 450 VA non DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau keluarga miskin adalah sebanyak 9,59 juta pelanggan, dan untuk daya listrik 450 non DKTS sebanyak 14,75 juta pelanggan, yang mana keduanya 100 persen merupakan pengguna LPG 3 kg. 

DTKS, ada sebanyak 8,4 juta pelanggan PLN dan untuk daya 900 VA non DTKS sebanyak 24,4 juta pelanggan yang juga seluruhnya menggunakan LPG 3 kg.  Dia mengatakan, untuk pelanggan dengan daya 1.300 VA terdapat 9,4 juta pelanggan pengguna LPG dari total pelanggan listrik PLN sejumlah 12,6 juta. 

Sementara itu, pelanggan listrik 2.200 VA sebanyak 2,8 juta dari 3,7 juta pelanggan PLN menggunakan LPG 3 kg. “Seluruh pelangan subsidi PLN adalah 100 persen penguna gas LPG 3 kg, sebanyak 32,7 juta pelangan. Sementara untuk pelanggan 900 VA non DTKS 24,4 juta pelanggan adalah pengguna LPG 3 kg,” ungkap Darmawan. 

Hasil survei menunjukkan bahwa pelanggan daya listrik 450 VA menggunakan 2-3 tabung gas LPG 3 kg per bulan, sementara itu pelanggan 900 VA menggunakan 3-4 tabung LPG 3 kg dalam sebulan. Darmawan mengatakan, dalam upaya transisi ke kompor listrik, pihaknya sulit untuk membedakan mana pelanggan yang mampu dan tidak mampu. Hal ini karena penampilan rumah yang hampir sama. 

“Kami melihat berdasarkan data konsumen kelistikan yang kami identifikasi, semuanya adalah penikmat LPG 3 kg yang merupakan gas bersubsidi. Tapi, secara kasat mata mereka sulit dibedakan, karena penampilan rumahnya (sama),” kata Darmawan.

Editor : Eka L. Prasetya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network