Wulan kemudian mulai aktif berorganisasi, dan mendapatkan banyak pengalaman melalui pelatihan-pelatihan serta memperluas jaringannya.
Suatu hari, Wulan mendapat permintaan dari temannya untuk mengirimkan jengkol dan petai ke Hong Kong. Berawal dari iseng, semakin hari permintaan dari Hong Kong semakin meningkat, mulai dari 5 kilogram jengkol dan petai setiap minggu, sekarang mencapai 25 kilogram setiap minggu.
Bahkan bukan hanya jengkol dan petai, Wulan pun melayani permintaan ke produk-produk Indonesia lainnya, seperti keripik, pakaian dan lain sebagainya hingga membuat nama Wulan terkenal di kalangan PMI Hongkong.
Kini selain makanan, usaha pengiriman barang yang dilakukan oleh Wulan sudah meluas ke produk garmen.
Ia mengirimkan pakaian muslimah untuk dijual di Hongkong. Meski terkendala untuk akses izin eksportir dalam jumlah yang besar, usahanya masih tetap berjalan dan kini Wulan melayani pengiriman produk apapun sesuai dengan permintaan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait