Daftar 10 Pejabat Terkaya di Masa Pemerintahan Jokowi,  Ada Kepala Sekolah dan Wakil Camat

7. Kepala Sekolah SMKN 5 Tangerang Nurhali 

Seperti diketahui Nurhali memiliki total kekayaan sebesar Rp1,60 triliun. 

Ia memiliki 5 bidang tanah di Jakarta dan Tangerang senilai Rp1,60 triliun serta dua unit mobil dan 1 unit motor senilai Rp558 juta. 

Kepala sekolah ini juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp74 juta, kas dan setara kas senilai Rp4,5 juta, serta harta lainnya sebesar Rp30 juta. 

Nurhali juga tercatat memiliki utang sebesar  Rp46 juta. 

8. Direktur Digital Business PT Telkom Muhammad Fajrin 

Fajrin memiliki total kekayaan sebesar Rp1,52 triliun.

Hartanya terdiri dari 4 bidang tanah dan bangunan senilai Rp3,35 miliar. 

Selain itu, ia juga memiliki satu unit mobil dan satu unit motor senilai Rp110 juta. 

Mantan Presiden Bukalapak ini juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp243 juta, surat berharga Rp1,52 triliun. 

Selain itu, ia juga memiliki kas dan setara kas Rp2 miliar, harta lainnya Rp258,8 juta. 

Ia juga tercatat tidak memiliki utang. 

9. Anggota Wantimpres Muhammad Mardiono 

Mardiono memiliki total kekayaan sebesar Rp1,27 triliun. 

Ia memiliki 180 bidang tanah dan bangunan senilai Rp653,10 miliar. 

Selain itu, ia juga memiliki 11 unit mobil dan 5 unit motor senilai Rp7,72 miliar. 

Ia juga tercatat, Mardiono juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp1,12 miliar, surat berharga Rp652,53 miliar, kas dan setara kas Rp1,58 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp10,17 miliar. 

Ia juga memiliki utang sebesar Rp49,86 miliar. 

10. Wakil Camat Setiabudi Jan Hider Oslannd 

Terakhir ada Jan Hider menjadi pejabat terkaya yang menempati urutan ke-10 dengan total kekayaan sebesar Rp958,60 miliar. 

Ia memiliki 2 bidang tanah dan bangunan senilai Rp958,60 miliar. 

Tercatat, ia juga memiliki 4 unit mobil dan 1 unit motor senilai Rp480 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp25,5 juta, kas dan setara kas senilai Rp20 juta. 

Selain itu, Jan juga memiliki utang sebesar Rp100 juta.

Editor : Eka L. Prasetya