get app
inews
Aa Text
Read Next : Seperti Ada Kesan 'Dibukakan oleh-Nya', Terbongkar Peran Profesor P dalam Skandal Ijazah Palsu

Sampai Acara Sertijab Kemenpora Kemarin Saja, Issuenya Tetap soal Ijazah

Minggu, 21 September 2025 | 06:44 WIB
header img
Sertijab Kemenpora meriah, viral usai Dito Ariotedjo lontarkan guyonan soal ijazah palsu Erick. Foto Roy Suryo/iNews.id

Dr KRMT Roy Suryo, M Kes 

 Menteri Pemuda dan Olahraga ke-11 - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB Independen

TULISAN ini dibuat sembari menyaksikan acara Pertandingan Futsal Four Nations Cup Jakarta 2025 antara indonesia vs Belanda yang berlangsung di Hall A GBK Arena, Sabtu malam 20 September 2025 pukul 19.00-20.00 WIB dan Alhamdulillah kita menang dengan skor cukup telak 5-1 (4-0). Terimakasih kepada Jajaran Kemenpora sekarang yang telah mengundang secara resmi saya selaku Menpora ke-11 pada acara tersebut dan dihadiri juga selain oleh Menpora ke-15 Erick Thohir, juga oleh Menpora ke-13 Zainuddin Amali.

Turnamen mini persahabatan ini adalah ajang persahabatan / invitasi empat negara (mini-tournament) yang digelar di Jakarta pada September 2025. Secara praktis ini adalah turnamen invitasi satu seri (4 tim), bukan kompetisi kontinental resmi dan pada 2025 menghadirkan tim dari 3 konfederasi berbeda (Asia, UEFA, CAF) dan diikuti oleh Indonesia (selaku tuan rumah), Belanda, Latvia, dan Tanzania. Sebelum kemenangan semalam, Indonesia juga sudah unggul 7–1 vs Tanzania dan Latvia mengalahkan Belanda 3–2 di salah satu laga pembuka.

Kembali pada inti utama judul tulisan ini, dua hari sebelumnya (Kamis, 18 September 2025) bertempat di Wisma Kemenpora berlangsung Sertijab (Serah Terima Jabatan) antara Menpora ke-14 Dito Ario Tejo Nindito dan Menpora ke-15 sekarang, Erick Thohir. Sertijab Kemenpora kemarin terbilang cukup meriah, karena dihadiri juga oleh Menpora ke-6 Hayono Isman, Menpora ke-7 Agung Laksono, Menpora ke-10 Andi Alfian Mallarangeng, Menpora ke-13 Zainudin Amali, Menpora ke-14 Dito Ariotedjo Nindito, Menpora ke-15 Erick Thohir dan tentu saja Saya selaku Menpora ke-11.

Sedikit sejarah nasional yang mungkin terlupakan atau belum banyak yang tahu, Menpora ke-1 atau Menteri Pemuda Pertama Indonesia (saat itu belum sekaligus menangani bidang Olah Raga, yang selanjutnya disebut "Menpora") adalah Wikana. Wikana yang lahir tahun 1914 dan disebut-sebut sudah Wafat tak lama sepulangnya dari Peking Tiongkok tahun 1966 (jaman geger pasca Peristiwa G-30S/PKI) adalah Menteri Pemuda pertama Indonesia, sekaligus yang termuda (baru berusia 32 tahun) saat menjabat selama hampir setahun, mulai 29 Juni 1946 hingga 27 Juni 1947.

Namun peran Menteri Pemuda pertama Indonesia Wikana ini yang paling spektakuler adalah saat dia bersama rekan-rekannya, Sukarni Kartodiwiryo, Chaerul Saleh, Darwis, dan beberapa tokoh pemuda lainnya menculik Soekarno dan Muhammad Hatta pada dini hari tanggal 16 Agustus tahun 2605 Showa (tahun saat itu yang berlaku saat Penjajahan Jepang, alias tahun 1945 Masehi). Penculikan yang dikenal sebagai "Peristiwa Rengasdengklok" ini terjadi di rumah Djiauw Kie Siong di Karawang Barat, JaBar yang saat ini meski lokasi rumahnya sudah digeser dari lokasi awalnya ditepian Sungai Citarum, namun tetap menjadi lokasi yang historis dan lengkap memorabilianya.

Kronologinya saat itu Pasca terdengar Jepang menyerah kepada Sekutu, sekelompok pemuda nasionalis (disebut golongan pemuda Wikana dkk) menculik dan membawa Bung Karno dan Bung Hatta dari rumah mereka di Pegangsaan / Menteng Jakarta ke Rengasdengklok dengan tujuan mendesak agar segera diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang atau tim persiapan yang pro-Jepang (PPKI). Selanjutnya Achmad Soebardjo (perwakilan golongan tua/diplomatik) dan juga Laksamana Tadashi Maeda (perwira Angkatan Laut Jepang) mau menjamin keamanan dan akhirnya kedua calon Proklamator ini dikembalikan ke Jakarta. 

Itulah peran Wikana Menteri Pemuda pertama dkk yang berhasil mendesak dilangsungkannya Proklamasi dan selanjutnya di rumah Maeda (yang sekarang dikenal sebagai "Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jl Imam Bonjol), Soekarno, Hatta, dan beberapa tokoh menyusun Naskah proklamasi. BM Diah dan Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 (Rumah Soekarno yang sempat ditandai dengan Tugu Petir dan kini menjadi Monumen Proklamasi).

Lebih dari 80 (delapan puluh) tahun berikutnya dari peristiwa yang dialami Menteri Pemuda pertama Indonesia Wikana itulah, alias berjarak sekitar 8.5 km, Menpora ke-15 Erick Thohir dilantik di Wisma Kemenpora Jl Gerbang Pemuda Kamis kemarin. Sebenarnya di dalam Gedung Kemenpora di lantai 3, tepatnya di Ruang Sekretaris Kementerian, Gunawan Suswantoro, masih terdapat Foto-foto Menteri Pemuda secara kronologis dan lengkap, mulai dari Wikana hingga yang terakhir sebelum Menpora ke-15 Erick Thohir sekarang bilamana diperlukan referensi siapa-siapa Menpora dari masa ke masa (1946 sampai 2025).

Namun dari semua sejarah panjang diatas, terdapat satu momentum yang sangat lucu saat Sertijab kemarin, yakni ketika Menpora ke-14 Dito Ariotedjo dalam sambutannya malah justru berkelakar soal Ijazah Palsu yang sangat hits sekarang dengan berkata "... Ijazahnya Pak Erick Aman, Pak Roy Suryo ...?" dan langsung disambut dengan tawa dan applause yang sangat meriah dari semua Audiens di ruangan tersebut. 

Link dari Pidato yang sangat Viral ini dapat dilihat melalui banyak YouTube TV mainstream, antaralain youtu.be/scIffTnmU3Q (iNewsTV), youtu.be/betorxxqtEY (MetroTV), youtu.be/gM_7bq02ayU (TribunNetwork) dan masih banyak lagi yang bahkan malah menjadikan statemen tersebut sebagai Highlight pemberitaan dibanding Sertijabnya.

Kesimpulannya, Dimana saja, Kapan saja dan Dalam peristiwa apa saja, rupanya Fakta dan Data soal Ijazah Palsu (bapak dan anaknya semuanya sama, alias 11-12) ini sudah menjadi top-of-mind di masyarakat Indonesia. Sertijab Kemenpora yang dihadiri sejumlah tokoh nasional pun telah jadi ajang pembicaraan soal Ijazah Palsu yang sangat memalukan bangsa dan negara ini. Seharusnya Presiden Prabowo Subianto (meski saat ini sedang berada di Markas Besar PBB New York) bersikap tegas untuk memerntahkan bawahannya segera menindak kepalsuan-kepalsuan agar tidak menjadi aib negara ini. At last but not least, Tetap terus gelorakan dan laksanakan #AdiliJkW dan #MakzulkanFufufafa 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut