Soal Kontroversi Konpres Bareskrim soal Ijazah Jokowi: "Bukti Harian KR" Tak Otentik

Dr KRMT Roy Suryo, M Kes
Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB
SEBENARNYA saya tidak perlu membahas soal ini lagi, karena disamping sudah banyak "Bukti-bukti Kontroversial" yang ditampilkan saat Konferensi Pers Bareskrim Polri pada hari Kamis 22/05/25 silam, saat ini TPUA (Tim Pembela Ulama & Aktivis) juga sedang mendesak agar dilakukan Gelar Perkara Khusus akibat tidak prosedural dan tidak transparansinya Gelar Perkara yang sudah diselenggarakan dua minggu lalu itu.
Namun karena kebetulan Fakta yang diungkap ini sangat krusial dan menunjukkan kesalahan besar dalam "Barang bukti" yang ditampilkan saat Konpres tersebut, maka hal ini perlu ditampilkan agar semua pihak tahu apa sebenarnya yang terjadi dan (mungkin) ini termasuk juga salah satu tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh Institusi sekelas Laboratorium Forensik Bareskrim yang disebut-sebut sudah memiliki Kualitas Internasional dan bahkan menjadi benchmark negara-negara lain.
Pertama perlu dijelaskan dalam hal ini saya menggunakan tayangan dari TV CNN Indonesia yang YouTube-nya bisa dilihat melalui link www.youtube.com/live/Wl9vrctKVDY Mengapa tayangan ini yang dipilih dan bukan TV lain, karena kebetulan posisi kameranya tepat tegak lurus dari depan Meja Konpres dan bisa menampilkan keseluruhan gambar termasuk Layar besar dibelakang pembicara. Hal ini penting agar bisa didapatkan sudut penglihatan yang luas dan ideal.
Selain "Barang bukti" lain yang sudah dibahas (baca: dipertanyakan) oleh Dr Rismon Hasiholan Sianipar / RHS dan dr Tifauzia Tiassuma (TT) seperti Lembar Pembayaran SPP, Formulir Heregistrasi, KHS / Kartu Hasil Studi dsb, disini saya khusus hanya mencermati Tampilan yang disebut-sebut sebagai Koran Harian KR / Kedaulatan Rakyat edisi hari Jumat Kliwon 18/07/80. Mengapa harian KR ini sangat penting, karena dikatakan juga bahwa didalamnya terdapat Lembar Pengumuman Hasil Ujian Masuk Proyek Perintis I UGM tahun 1980.
Editor : Suriya Mohamad Said