get app
inews
Aa Text
Read Next : Ijazah UGM No1120 milik Jokowi Tidak Identik dengan Pembanding satupun No1115, 1116 dan 1117 Ambyar

Soal Kontroversi Konpres Bareskrim soal Ijazah Jokowi: "Bukti Harian KR" Tak Otentik 

Selasa, 10 Juni 2025 | 18:50 WIB
header img
Roy Suryo soroti kesalahan "PUASA" di bukti koran KR (18/07/80) Konferensi Pers Bareskrim. Duga rekayasa bukti & desak gelar perkara khusus. Pakar telematika Roy Suryo. Foto iNews TV

Dr KRMT Roy Suryo, M Kes 

Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB 

SEBENARNYA saya tidak perlu membahas soal ini lagi, karena disamping sudah banyak "Bukti-bukti Kontroversial" yang ditampilkan saat Konferensi Pers Bareskrim Polri pada hari Kamis 22/05/25 silam, saat ini TPUA (Tim Pembela Ulama & Aktivis) juga sedang mendesak agar dilakukan Gelar Perkara Khusus akibat tidak prosedural dan tidak transparansinya Gelar Perkara yang sudah diselenggarakan dua minggu lalu itu.

Namun karena kebetulan Fakta yang diungkap ini sangat krusial dan menunjukkan kesalahan besar dalam "Barang bukti" yang ditampilkan saat Konpres tersebut, maka hal ini perlu ditampilkan agar semua pihak tahu apa sebenarnya yang terjadi dan (mungkin) ini termasuk juga salah satu tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh Institusi sekelas Laboratorium Forensik Bareskrim yang disebut-sebut sudah memiliki Kualitas Internasional dan bahkan menjadi benchmark negara-negara lain.

Pertama perlu dijelaskan dalam hal ini saya menggunakan tayangan dari TV CNN Indonesia yang YouTube-nya bisa dilihat melalui link www.youtube.com/live/Wl9vrctKVDY Mengapa tayangan ini yang dipilih dan bukan TV lain, karena kebetulan posisi kameranya tepat tegak lurus dari depan Meja Konpres dan bisa menampilkan keseluruhan gambar termasuk Layar besar dibelakang pembicara. Hal ini penting agar bisa didapatkan sudut penglihatan yang luas dan ideal.

Selain "Barang bukti" lain yang sudah dibahas (baca: dipertanyakan) oleh Dr Rismon Hasiholan Sianipar / RHS dan dr Tifauzia Tiassuma (TT) seperti Lembar Pembayaran SPP, Formulir Heregistrasi, KHS / Kartu Hasil Studi dsb, disini saya khusus hanya mencermati Tampilan yang disebut-sebut sebagai Koran Harian KR / Kedaulatan Rakyat edisi hari Jumat Kliwon 18/07/80. Mengapa harian KR ini sangat penting, karena dikatakan juga bahwa didalamnya terdapat Lembar Pengumuman Hasil Ujian Masuk Proyek Perintis I UGM tahun 1980.

Tidak ada yang hanya kebetulan kalau Tuhan YME, Allah SWT (lagi-lagi) memberikan petunjukNYA. Sebagaimana mendadak ada Pengakuan jujur dari Pak Kasmudjo yang mengaku bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi dan dia masih Asisten Dosen (sehingga tidak mungkin jadi Dosen Pembimbing Akademik) saat tahun 80-an itu. Kebetulan tanggal tersebut merupakan hari istimewa bagi saya yang tepat berusia 12 (duabelas) tahun dari tahun kelahiran 1968.

Oleh karena itu saya sangat concern dan tertarik dengan penulisan Hari, Pasaran, Tanggal Masehi dan Penanggalan Jawa yang tertulis di Harian KR yang dijadikan "Barang Bukti" Konpres Bareskrim tersebut. Bila Barang Bukti itu memang benar / Otentik yang terbit 18/07/80 kala itu, maka seharusnya tertulis Jumat Kliwon 18 Juli 1980 ( 5 PASA 1912 ). Sebagaimana diketahui Harian KR selalu menuliskan tanggal penerbitannya dalam dua versi, yakni Masehi / Nasional dan Penanggalan Jawa.

Namun apa keanehan yang terjadi? Terlihat dalam Layar Lebar dibelakang Meja Konpres terpampang "Harian KR" yang tertulis Jumat Kliwon 18 JULI 1980 ( 5 PUASA 1912 ), hal ini senada dengan Narasi yang disampaikan oleh BrigJen Djuhandhani dimenit ke-16 detik ke-50 tayangan YouTube CNNI tersebut, dimana yang disebut adalah kata PUASA (dan bukan PASA, sebagaimana seharusnya). Hal ini kelihatannya adalah sepele namun sangat Fatal sebenarnya, karena telah menunjukkan kesalahan besar dalam menampilkan "barang bukti" tersebut.

Jelas tidak ada kata PUASA dalam bulan Penanggalan Jawa, karena seharusnya yang benar adalah PASA (dibaca POSO untuk lafalnya). Dimana bulan PASA ini merupakan bulan ke-9 (sembilan) dimana urutan lengkapnya adalah sbb: 1. Sura, 2. Sapar, 3. Mulud, 4. Bakda Mulud, 5. Jumadil Awal, 6. Jumadil Akhir, 7. Rejeb, 8. Ruwah, 9. Pasa, 10. Sawal, 11. Dulkangidah, 12. Besar. 

Senada dengan Jawa, dalam tahun Islam / Hijriyah, urutan bulan adalah sbb:  1. Muharram, 2. Shafar, 3. Rabiul Awwal, 4. Rabiul Akhir, 5. Jumadil Awwal, 6. Jumadil Akhir, 7. Rajab, 8. Sya'ban, 9. Ramadhan, 10. Syawal, 11. Dzulqa'dah, 12. Dzulhijjah

Saya sangat yakin bahwa Redaksi Harian KR (yang asli di Jogja) pasti tidak akan mungkin membuat kesalahan fatal diatas, karena template bulan penanggalan Jawa tersebut sudah dilakukan semenjak harian ini terbit tanggal 27/09/45 alias sudah hampir berusia 80 (delapan puluh) tahun bulan September mendatang. 

Kesalahan fatal penulisan PUASA (seharusnya PASA) ini jelas merupakan salahsatu PentunjukNYA lagi untuk orang-orang yang berniat buruk dan licik mau melakukan Rekayasa Barang Bukti, mau menuliskan (seolah-olah) ada nama tertentu dalam Pengumunan PP I UGM diharian tersebut, TERWELU.

Kesimpulannya, sudah terlalu banyak keanehan maupun kesalahan yang terbukti, mulai dari Ijazah 1120 yang tidak identik dengan 1115, 1116 dan 1117, kemudian Skripsi tanpa Lembar Pengujian dan Lembar Pengesahannya duragukan, belum lagi Berkas-berkas "Sarjana Muda" yang ditemukan, hingga penulisan PUASA yang salah total dari seharusnya PASA diharian KR terbitan 18/07/68 ini. Ingat, kita tetap percaya mau direkayasa apapun, Teknologi akan bisa membongkar kepalsuannya dan Gusti Allah SWT tidak Sare, Kalau memang Salah seharusnya Seleh  ...
 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut