get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS, Lagi Belajar Tiba-Tiba Ruang Kelas SDN 3 Cikidang Ambruk, Ada Korban Jiwa? 

Indahnya Alam dan Budaya Lestari Kasepuhan Adat Ciptagelar

Kamis, 23 Juni 2022 | 06:19 WIB
header img
Kasepuhan Ciptagelar menunjung tinggi adat dan budaya luhur lestari. Foto: Pemkab Sukabumi.

 

SUKABUMI, iNews.id — Kasepuhan Adat Ciptagelar merupakan salah satu kampung adat yang masuk dalam kesatuan adat Banten Kidul. Kasepuhan Adat Ciptagelar masih memeegang kuat adat dan tradisi yang diturunkan sejak 640 tahun yang lalu. 

Dilansir laman Pemkab Sukabumi, Kasepuhan Ciptagelar dipimpin seorang tetua adat yang disebut Abah. Abah diangkat berdasarkan keturunan. Sampai saat ini, Kasepuhan Adat Ciptagelar dipimpin oleh Abah ke-9 sejak tercatat kasepuhan tahun 1368. 

Masyarakat Banten Kidul adalah masyarakat yang mendiami kawasan Taman Nasional Gunung Halimun yang tersebar meliputi 3 kabupaten, yaitu Lebak, Bogor, dan Sukabumi. Kasepuhan Ciptagelar masih memiliki keterikatan dengan kerajaan sunda Prabu Siliwangi

Kampung adat yang mempunyai ciri khas bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat setempat. Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan ka dan akhiran an, dalam bahasa sunda kata sepuh berati ˮKolotˮ atau ˮTuaˮ, Kata Kasepuhan juga mengacu pada golongan masyarakat yang masih hidup dan bertingkah laku sesuai aturan adat istiadat lama.

Pada tahun 1960-an Kampung Kasepuhan Ciptagelar mempunyai nama khusus yang dapat dianggap sebagai nama asli masyarakat tersebut, yaitu perbu namun nama perbu diganti menjadi kasepuhan atau kesatuan. 

Sejak tahun 2001 sekitar bulan Juli kampung Ciptarasa yang berasal dari Desa Sirnarasa melakukan hijrah wangsit ke Desa Sinaresmi, di Desa Sukamulya Abah Anom sebagai pemimpin kampung adat memberi nama Cipta Gelar yang artinya terbuka atau pasrah. 

Kepindahan Kampung Ciptarasa ke Ciptagelar ini atas perintah leluhur yang disebut wangsit, wangsit yang diterima Abah Anom melalui proses ritual yang hasilnya harus dilaksanakan. Pada tahun 2002 Abah Anom sebagai pemimpin menerima wangsit dari leluhur untuk pindah dari Ciptarasa ke Ciptagelar Oleh karena itulah perpindahan kampung adat merupakan kesetiaan dan kepatuhan leluhur.

Pada setiap tahunnya, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar merayakan ritual adat tahunan yang disebut Seren Taun, yaitu upacara syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkah panen yang melimpah serta menandai awal tahun pertanian dalam tradisi Sunda. 

Pada saat Seren Taun itulah banyak wisatan nasional dan mancanegara berbondong-bondong menuju Kampung Ciptagelar untuk menikmati helaran atau pagelaran wisata budaya, wisata alam dan wisata sejarah komunitas yang bermukim sejak berabad-abad silam pegunungan Halimun. Selain itu, Banyak kebudayan dan perilaku kearifan lokal lainnya selain seren taun masyarakat kasepuhan Ciptagelar ini memiliki magnet kuat daya tarik wisata.

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut