JAKARTA, iNews.id — PT Garuda Indonesia Tbk menempuh sejumlah skema pelunasan utang yang disesuaikan dengan kelompok kreditur emiten bersandi saham GIAA ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut skema pelunasan utang dituangkan dalam proposal damai yang telah mendapat persetujuan dari mayoritas kreditur.
"Ada beberapa kelompok kreditur, khusus di kasus Garuda Indonesia, kami mengklasifikasi kreditur dan skemanya seperti apa," ungkap Irfan dalam konferensi pers pasca-pengumuman hasil PKPU, di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Skema pelunasan utang yang ditempuh Garuda Indonesia di antaranya manajemen akan menggunakan uang kas operasional untuk melunasi utang dengan nilai tagihan di bawah Rp255 juta.
Skema ini termasuk pajak dan hak karyawan perusahaan yang belum dibayarkan. Lalu, piutang PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dilunasi melalui obligasi wajib konversi (OWK) yang dikonversi menjadi ekuitas.
Editor : Eka L. Prasetya