SUKABUMI, iNews.id —Lido saat ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan dikembangkan MNC Land yakni MNC Lido City. Lido berada di dua wilayah, yakni di Kabupaten Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, memiliki latar belakang sejarah sebagai destinasi wisata alam yang sangat populer di masa kolonial.
Bahkan, Ratu Wihelmina dari Belanda dan presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah berkunjung ke Lido. Seperti diketahui, awal mula wilayah Lido terbentuk ketika Pemerintah Hindia Belanda membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi.
Pembangunan jalan ini menjadi gagasan awal dibuatnya sebuah danau buatan di sekitar wilayah Lido sebagai tempat bersantai dan beristirahat bagi para petinggi pemerintahan.
Barulah pada 1937, dibangun Restoran Orange Pergola dan beberapa cottage yang berada di sekitar Danau Lido oleh Antonius Johanes Ludoficus Maria Zwijsen, seorang polisi pada masa kolonial yang pensiun dan memilih mengembangkan bisnis hotel dan restoran.
Sejak saat itu, hotel dan restoran yang berada di tepi Danau Lido ini semakin populer hingga Ratu Wihelmina dari Belanda berkunjung ke kawasan tersebut. Bahkan, Presiden Soekarno pernah menginap di kawasan ini setelah menapaki tahun kedua kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjadi momen bagi sang proklamator menulis buku berjudul Sarinah.
Seiring berjalannya waktu, kawasan Danau Lido terus berkembang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Bogor dan sekitarnya. Terlebih, panorama alam yang memukau dengan pemandangan di antara dua gunung, yakni Gunung Salak dan Gunung Gede-Pangrango menjadi daya tarik tersendiri.
Dikembangkan Kawasan Destinasi Ikonik Keunggulan landscape dan historis inilah yang menjadi faktor penting bagi Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo memilih wilayah Lido sebagai lokasi pengembangan salah satu flagship project dari MNC Land, yakni MNC Lido City.
“Kawasan destinasi ikonik ini memiliki beragam keunggulan yang akan menjadi kebanggaan kita semua, mulai dari kawasan yang sejuk karena berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, panorama alam yang indah karena berada di antara Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, serta memiliki direct tol dengan dua exit tol yaitu dalam kawasan MNC Lido City dan Jalan Raya Bogor-Sukabumi,” kata Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di acara Manager Forum MNC Group, Gedung iNews Center, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, wilayah Lido akan menjadi pusat pengembangan wisata di Jawa Barat karena lokasinya yang dikelilingi dengan berbagai destinasi wisata alam, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, Danau Lido, Geopark Ciletuh yang telah ditetapkan sebagai Geopark Global UNESCO, serta Pantai Pelabuhan Ratu.
“Keunggulan lainnya adalah kita telah memiliki izin untuk mengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) seluas sekitar 400 hektare dan Danau Lido selama 50 tahun yang nantinya akan dijadikan sebuah kawasan ecotourism,” ucap Hary Tanoesoedibjo.
Pengembangan Fase Pertama Total rencana pengembangan kawasan MNC Lido City seluas 3.000 hektare akan meliputi tujuh district utama, yakni district entertainment city, hilltop villas, edu town, techno park, resort village, farm ville, dan circuit city. Namun pada tahap pertama area yang dikembangkan adalah seluas 700 hektare, meliputi berbagai proyek di antaranya adalah MNC Park™, theme park berkelas dunia pertama di Indonesia, serta proyek yang akan dikelola di bawah manajemen Trump International Golf Club, Resort & Residences, yakni international golf course, villa, condominium, dan hotel bintang enam. Chief Operation Officer (COO) MNC Land Project Andrian Budi Utama dalam presentasinya pada acara Manager Forum MNC Group menjelaskan pula beberapa proyek lain yang akan dikembangkan pada tahap pertama MNC Lido City.
“Kami juga akan mengembangkan retail dining entertainment, hotel & MICE, transit oriented development, universitas, office park, music festival area, movie land, world garden, residential development, serta hilltop villas pada pembangunan tahap pertama di area seluas 700 hektare tersebut,” ucap Andrian Budi Utama.
Maka dari itu, tidak heran jika wilayah Lido yang sebelumnya seperti kehilangan kepopuleran sebagai kawasan wisata di Bogor-Sukabumi, tidak lama lagi kawasan ini melalui MNC Lido City akan menjadi pusat perkembangan pariwisata di Jawa Barat.
Terlebih pengembangan jalan tol yang dilakukan oleh pemerintah akan terus dilanjutkan hingga ke beberapa ruas di Sukabumi, Cianjur, dan Bandung, menjadikan wilayah Lido semakin mudah diakses dari wilayah lain, serta akan menjadi sebuah destinasi ikonik di Indonesia.
Editor : Eka L. Prasetya