Apa itu Generasi Yold?
Bagi Au Bintoro, dia adalah generasi Young Old atau Yold. Ya, ini istilah baru bagi orang tua sepuh yang masih memiliki karakteristik muda. Sudah lama, Au menjadi penganut Yold. Sebutan itu adalah bagi mereka yang berusia antara 60 tahun hingga 75 tahun yang masih memiliki karakteristik anak muda.
Menurutnya, yold adalah para orang tua sepuh yang tetap menjalankan aktivitas, berbisnis, belajar, bekerja dan tentu saja tetap produktif. Itu sebabnya, dia pun mendirikan Yold Indonesia.
"Yold adalah orang tua sepuh atau senior yang punya karakteristik anak muda. Ini komunitas yang baru saya ciptakan. Ke depan akan banyak kegiatan untuk membangun Yold Indonesia. Jadi mereka akan merasakan kenikmatan kesehatan dan kekuatan," ujar Au Bintoro.
Menurutnya, yold juga menentang penurunan kesehatan. Karena Menurut WHO, di negara-negara maju antara tahun tahun 2000 - 2015 para yold inilah yang memiliki peningkatan harapan hidup lebih lama karena memiliki kesehatan yang baik.
Bahkan, dalam penelitian di Jerman menyatakan, orang yang tetap bekerja setelah usia pensiun berhasil memperlambat penurunan potensi intelektual atau kognitif yang biasanya terjadi pada orang tua.
Semangat untuk terus eksis dan bekerja inilah yang membantu para yold atau baby boomer tetap kuat. "Kesimpulannya, untuk hidup lebih sehat dan bahagia, para lansia harus tetap beredar, tetap gaul, tetap gaya dan aktif, tidak berhenti belajar serta mengembangkan diri agar tetap bermanfaat bagi lingkungan, keluarga atau paling tidak bagi diri sendiri," ujarnya.
Produktif di usia sepuh Layaknya anak muda, Au tetap menjalani berbagai kegiatan kreatif dan produktif. Selain masih menjalankan bisnis, dia menekuni ilmu bela diri karate. "Agar otot-otot tetap lentur, dan kokoh saya mulai belajar karate lagi. Waktu muda saya pernah belajar, dan terakhir sudah ban cokelat, dan sekarang sudah ban hitam dan target saya harus Dan 4, dan kenaikan Dan-nya langsung dari Jepang," cerita dia.
Editor : Eka L. Prasetya