get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Presiden Prabowo Subianto dan Sejumlah Menteri Bernyanyi di Puncak Hari Guru

Warga Minta Perhatian Presiden, Upacara 17 Agustus di Lahan Abrasi

Jum'at, 19 Agustus 2022 | 09:12 WIB
header img
Warga Desa Kuala Selat meminta perhatian khusus dari Presiden Jokowi agar abrasi ini dapat dihentikan dengan batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilometer. Foto: Istimewa

RIAU, iNews.id —Pemerintah Desa (Pemdes) Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, melangsungkan upacara bendera 17 Agustus 2022 memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lahan abrasi.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Desa Kuala Selat Imam Taufik, dan diikuti oleh peserta upacara Pemerintah Desa Kuala Selat dan masyarakat setempat. Meskipun dengan kondisi yang terlihat memprihatinkan, namun upacara tetap berlangsung penuh khidmat.

"Karena abrasi, desa kami akan hilang, bantu kami dengan batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilometer agar perkebunan dan pemukiman nelayan tetap terjaga dan tidak hilang," kata salah seorang warga.

Kepala Desa Kuala Selat Imam Taufik mengungkapkan, akibat abrasi ini banyak lahan perkebunan kelapa masyarakat menjadi korban.

"Saya selaku Kades Kuala Selat menyampaikan keberadaan abrasi yang melanda Desa Kuala Selat, abrasi ini telah merusak dan mematikan kebun kelapa masyarakat seluas 1.900 hektare dan juga 30.000 hektara kebun kelapa masyarakat yang akan terancam mati akibat abrasi ini," kata Imam dalam keterangannya yang diterima iNews.id, dikutip hari ini.

Abrasi ini, kata Imam Taufik, selain merusak dan mematikan kebun kelapa juga menghancurkan pemukiman masyarakat yang ada di bibir pantai, yaitu satu dusun 1 desa Kuala Selat.

"Dampak abrasi ini desa Kuala selat akan hilang karena per tahunnya 20 hingga 40 meter dataran hutan mangrove runtuh diterjang gelombang sehingga terjadi abrasi," tukasnya.

Lebih lanjut Imam Taufik memaparkan, bahwa pihaknya meminta perhatian khusus. Karena menurutnya, abrasi ini bisa dihentikan melalui batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilometer. 

"Saya selaku Kades Kuala Selat meminta perhatian khusus dari Presiden kiranya abrasi ini dapat dihentikan dengan batu pemecah gelombang sepanjang 14 kilometer," pungkasnya.

Editor : Eka L. Prasetya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut