SUKABUMI, iNewsSukabumi.id —Sejumlah ruas jalan di Kabupten Sukabumi tak tersentuh pembangunan dan dibiarkan rusak bertahun-tahun. Pada momen HUT ke-152 Kabupaten Sukabumi ini, warga berharap ada pemerataan pembangunan, salah satunya perbaikan jalan rusak.
Harapan tersebut, salah satunya dikatakan Neng (38) warga di Kedusunan Cisalada, Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dia mengeluhkan kondisi jalan di wilayahnya sudah sangat memprihatinkan. Kerusakan jalan cukup parah, jika turun hujan banyak terdapat genangan air dan dipenuhi tanah merah.
"Sudah bertahun-tahun jalan di sini tidak diperhatikan pemerintah, padahal jalan ini merupakan akses utama untuk menuju ke desa dan kecamatan. Jika turun hujan kami sulit jika hendak beraktivitas," ujar Neng kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (11/9/2022).
Lebih lanjut Neng menjelaskan bahwa akses jalan yang rusak tersebut banyak menelan korban, pengendara terjatuh akibat jalan licin. Selain itu juga warga yang sebagian besar menjadi petani dan pedagang, di musim panen kesulitan membawa hasil panen.
"Bukan hanya petani dan pedagang, para pelajar yang melewati jalan itu harus melepas sepatu dan juga pakaian seragamnya untuk menghindari kotor akibat kecipritan air yang tercampur tanah. Kami berharap pada momen Hari Jadi ke-152 Kabupaten Sukabumi ke-152 ini, jalan usak cepat diperbaiki," ujar Neng.
Kerusakan juga terjadi pada ruas Jalan Gegerbitung-Ciengang-Sukamanah. Pengakuan beberapa warga, kondisi seperti itu sudah bertahun-tahun tidak pernah diperbaiki. Batu-batu kasar dan besar pengganti aspal sangat membahayakan pengguna jalan khususnya sepeda motor.
"Kalau yang jatuh mah sering. Bahkan sampai ada yang luka berat akibat kepalanya terbentur bebatuan. Yang lebih miris lagi ada ibu hamil yang melahirkan di jalan akibat guncangan saat melewati jalan bebatuan besar. Seingat saya sudah puluhan tahun Jalan Gegerbitung-Ciengang ini belum dipernah diperbaiki," ujar warga Ciengang, Ira (30).
Harapannya, lanjut Ira, jalan rusak segera diperbaiki karena jalan tersebut merupakan akses utama untuk warga mengangkut hasil bumi untuk di jual ke pasar. Selain itu juga jalan tersebut merupakan jalan menuju tempat wisata Mesjid Baiturrahman, dan jalan alternatif menuju Kabupaten Cianjur.
Editor : Eka L. Prasetya