Diversifikasi serta kolaborasi antara bisnis mobile dan fixed broadband menjadi wujud upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas perseroan. Heri mengungkapkan, kontribusi pendapatan dan laba bersih kedua bisnis tersebut terus bergerak menuju komposisi yang hampir sama besarnya.
Dia menjelaskan, di tengah dinamika pasar dengan kelanjutan transisi layanan legacy dan lingkungan yang kompetitif, Telkomsel mencatat pertumbuhan pelanggan menjadi 169,7 juta pelanggan dan total aset tumbuh 2,1 persen menjadi Rp96,7 triliun.
Selain itu, pengguna data Telkomsel juga naik 1,3 persen menjadi 119,3 juta pengguna dari sebelumnya 117,7 juta pengguna. Dengan pertumbuhan tersebut, Telkomsel berkontribusi hingga 80 persen dari pendapatan perseroan.
“Infrastruktur kami memang sudah sesuai dengan tren bisnis yang ada, yang bisa mendorong pertumbuhan dan memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan,” ujar Heri. Terkait proyeksi kinerja tahun ini, Heri meyakinkan bahwa TLKM mempertahankan dan terus berupaya menjadi pemimpin pasar melalui pendapatan yang tumbuh di kisaran mid-single digit, dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.
Secara berkelanjutan, perseroan pun terus berupaya meningkatkan operational excellence dengan digitisasi, digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile, serta didukung talenta unggulan. “Kami juga berupaya mengoptimalkan belanja modal di sekitar 25 persen dari total pendapatan, dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur,” kata Heri.
Editor : Eka L. Prasetya