SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Meninggal di Tanah Suci ada yang mengangap dapat mendapatkan keutamaan mati syahid. Apakah benar demikian? Apakah diperbolehkan berdoa agar wafat di Tanah Suci Mekkah dan Madinah?
Terdapat ulama yang berpendapat bahwa hukumnya sunah berdoa meninggal di tempat yang mulia dan Tanah Suci Mekkah dan Madinah yang termasuk tanah mulia.
Salah satu dalilnya adalah perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mendapatkan keutamaan meninggal di Madinah yang merupakan Tanah Suci.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا
“Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya aku akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana”. [HR Ahmad & Tirmidzi]
Namun yang perlu diitegaskan adalah meninggal dalam konteks ini bukanlah meninggal yang diusahakan sendiri misalnya sengaja membuat dirinya sakit di Madinah, sengaja kecelakaan di Madinah atau malah bunuh diri di Tanah Suci. "Akan tetapi kematian yang alami sesuai dengan takdir Allah. Hendaknya ia sabar hidup di kota Madinah dengan segala cobaannya," ujar Ustaz Raehanul Bahraen dalam akun Facebooknya.
Ustaz Raehanul Bahraen yang juga seorang dokter menyebutkan, At-Tibiy berkata,
أمر بالموت بها وليس ذلك من استطاعته ، بل هو إلى الله تعالى ، لكنه أمر بلزومها والإقامة بها بحيث لا يفارقها
“Perintah agar meninggal di madinah bukanlah dengan usahanya sendiri, tetapi kembali kepada Allah (sesuai dengan takdir Allah). Hendaknya ia tetap bertahan tinggal di Madinah dan berusaha tidak meninggalkannya.” [Tuhfatul Ahwadzi 10/286]
Hal ini selaras juga dengan penjelasan An-Nawawi, beliau berkata,
قال العلماء وفي هذه الأحاديث المذكورة في الباب مع ما سبق وما بعدها دلالات ظاهرة على فضل سكنى المدينة والصبر على شدائدها وضيق العيش فيها وأن هذا الفضل باق مستمر إلى يوم القيامة
“Para Ulama menjelaskan bahwa hadits yang disebutkan (tentang kota Madinah) pada bab sebelumnya menunjukkan dalil yang jelas tentang keutamaan tinggal di kota Madinah dan besabar atas ujian dan kesesuhan hidup di kota Madinah. Keutamaan ini berlaku terus-menerus sampai hari kiamat.”[Syarh Shahih Muslim 9/151]
An-Nawawi juga menjelaskan disunnahkannya berdoa agar diwafatkan di tanah suci. Beliau berkata,
يستحب طلب الموت في بلد شريف
“Disunnahkan meminta kematian di tanah yang mulia/suci.” [Al-Majmu’ 5/106]
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta