get app
inews
Aa Read Next : Rumah 2 Lantai di Gedongpanjang Sukabumi Ambruk usai Ludes Terbakar Dilalap Api 

Dokter Forensik Sebut Tak Ada Luka Terbuka pada Jasad Siswa SD yang Diduga Dikeroyok Kakak Kelas

Rabu, 31 Mei 2023 | 18:01 WIB
header img
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, dr Nurul Aida Fatya menyebutkan bahwa tidak ada luka terbuka pada jasad siswa SDN yang diduga dikeroyok kakak kelas. Foto iNews/Dharmawan Hadi

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, dr Nurul Aida Fatya menyebutkan bahwa tidak ada luka terbuka pada jasad siswa SDN di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang berinisial MHD (10) dalam proses ekshumasi yang dilakukan pada Rabu (31/5/2023). Namun, terdapat kemungkinan bahwa luka memar atau lecet yang ditemukan pada tubuh korban disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.

Proses ekshumasi dilakukan oleh petugas Polsek Sukaraja dan Polres Sukabumi Kota, serta melibatkan tim Inafis dan dokter forensik dari RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Rombongan tiba di lokasi pemakaman umum sekitar pukul 09.30 WIB. Proses ini menarik perhatian warga sekitar dan menjadi tontonan mereka.


"Dari temuan autopsinya, yang pasti kondisi jenazah sudah mulai membusuk. Kemudian untuk perlukaan kita harus pastikan lagi, perbedaan warna yang saya temukan di laboratorium, apakah benar memar atau bukan," ujar dr Aida kepada MNC Portal Indonesia

Dalam keterangan lebih lanjut, dr. Aida menyatakan bahwa karena tidak ada luka terbuka pada jasad siswa tersebut, dapat dipastikan bahwa warna yang berbeda yang terlihat bukan disebabkan oleh pembusukan.

Namun, dr Aida belum dapat memastikan apakah luka-luka tersebut merupakan bekas hantaman atau tidak. Sebagai dokter forensik, diperlukan lebih banyak informasi dan pemeriksaan yang teliti untuk dapat mengidentifikasi dengan pasti sumber atau penyebab luka tersebut.

"Kalau itu belum tau, kalau misalnya dari hasil laboratorium dikatakan bahwa itu adalah tanda perlukaan, kemungkinan akibat kekerasan tumpul. Karena apa, kan gak ada luka terbuka. Kalau gak ada luka terbuka kemungkinananya antara memar atau luka lecet, itukan pasti akibat kekerasan tumpul," timpal dr Aida.

dr Aida menyatakan bahwa dia tidak dapat memastikan dengan pasti apakah luka tersebut disebabkan oleh hantaman, gesekan, atau penyebab lainnya. Penentuan penyebab luka tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis forensik yang mendalam, yang berada di luar kewenangan dan wewenang dr Aida dalam memberikan keterangan.

Untuk memahami penyebab luka tersebut secara akurat, mungkin diperlukan penggunaan teknik atau alat forensik tambahan, seperti autopsi atau analisis mikroskopis. Hal ini perlu dilakukan oleh ahli forensik yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tersebut.
 
"Untuk bagian yang diperiksa, semua dari kepala sampai ujung kaki, semua kita periksa, kita cari. Yang terfokus yang pasti adalah daerah kepala leher, dada, kemudian perut, itu yang kita periksa sampai ke dalam. Kalau untuk alat gerak atas dan bawah, kita periksa dari permukaan. Kalau misalnya ada yang mencurigakan, itu kita periksa lebih lanjut," kata dr Aida.

dr Aida menambahkan, untuk sampel yang diambil, dari mulai kulit yang dicurigai perlukaan, kemudian organ-organ dalam hingga total sampel yang kita ambil sekitar 10 jaringan. Saat ditanya mengenai kecurigaan keluarga soal patah rahang, pihaknya akan mengkonfirmasi kemudian.

"Karena kaya misal tadi pembuluh darah yang pecah di kepala, kita ambil jaringan otaknya. Kemudian tadi yang di rahang, kita ambil otot rahangnya. Jadi nanti kita lihat hasil lab-nya Biasanya pengerjaan kalau untuk histapatologi sekitar 2 mingguan," tandas dr Aida.

 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Berita iNews Sukabumi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut