BANYUWANGI, iNewsSukabumi.id - Keluarga dari pendekar silat di Banyuwangi yang tewas setelah latihan menuntut Perguruan Pencak Silat IKSPI Kera Sakti bertanggung jawab. Mereka percaya bahwa ada kejanggalan yang terjadi setelah latihan silat dan kenaikan sabuk yang menyebabkan kematian pemuda berinisial RS (18) dari Kelurahan Giri, Banyuwangi.
Abdul Somad (43) menyatakan bahwa keluarganya masih sangat terpukul akibat kematian putra semata wayangnya. Oleh karena itu, mereka menuntut perguruan silat bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Terlepas dengan kejadian kematian anak kami. Kami hanya ingin pertanggungjawaban dari pihak perguruan silat," kata Somad, ditemui di rumahnya pada Selasa siang (6/6/2023).
Dalam hasil pemeriksaan visum luar, ditemukan adanya luka lebam di punggung dan dada anak yang bernama Somad. Selain itu, juga terdapat luka pada bagian kepala seperti yang terlihat dalam hasil rontgen.
"Sementara hasil rontgen bagian kepala, terdapat luka retak di bagian tengkorak belakang. Terus salah satu gigi atas anak saya ada yang lepas," timpalnya.
Menurut Abdul Somad, anaknya meninggal saat berada dalam uji tanding dengan salah satu senior di perguruan silat tersebut. Hal ini didasarkan pada kronologi peristiwa yang diceritakan oleh pelatih dan beberapa rekan sesama pendekar yang hadir saat melayat. Bahkan pihak perguruan silat juga telah meminta maaf secara langsung kepada Somad dan keluarganya atas kejadian tragis meninggalnya RS.
"Saat itu anak saya melakukan tendangan terus kakinya ditangkis, lalu terkena bantingan. Kemudian anak saya kejang-kejang, saat dibawa ke klinik katanya sudah tidak sadarkan diri," ungkap Somad.
Meskipun kejadian tersebut dianggap sebagai insiden kecelakaan, Abdul Somad tetap meminta perguruan silat bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Ia memutuskan untuk sepenuhnya menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
"Ini bukan problem kecil, sampai merenggut nyawa juga. Kami telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Banyuwangi. Polisi sudah melakukan penanganan dan mendatangi lokasi kejadian," tandasnya.
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah untuk menindaklanjuti laporan terkait kematian anggota perguruan silat tersebut.
"Saat ini dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi. Sementara masih 7 saksi yang kami periksa. Baru setelah semua lengkap, kita gelar perkara," kata Kompol Agus.
Sebelumnya seorang pemuda berusia 18 tahun dengan inisial RS meninggal dunia setelah berlatih tanding di perguruan silat IKSPI Kera Sakti yang terletak di Jalan Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Setelah berlatih pada Sabtu malam tanggal 3 Juni 2023, sang pemuda tiba-tiba kehilangan kesadaran dan langsung dibawa ke klinik terdekat.
Namun, karena kondisinya semakin memburuk dan tetap tidak sadarkan diri, korban kemudian dirujuk ke RSUD Blambangan pada dini hari Minggu, 4 Juni 2023. Korban menjalani perawatan di RSUD Blambangan, namun sayangnya korban akhirnya meninggal dunia pada hari Senin, 5 Juni 2023.
Editor : Suriya Mohamad Said