Namun, walaupun Belanda berupaya, mereka gagal menemukan celah untuk merebut kembali Indonesia. Akhirnya, mereka membebaskan Soekarno dan Hatta.
Pada tanggal 3 Agustus 1949, dalam Perjanjian Roem Royen, Soekarno dan Hatta berkomitmen untuk menghentikan pertempuran. Namun, beberapa anggota TNI tidak sependapat dengan langkah Soekarno dalam menandatangani perjanjian ini.
Sehari sebelum perjanjian tersebut ditandatangani, AH Nasution dan Jenderal Soedirman bertemu dengan Presiden Soekarno untuk menyampaikan pandangan TNI.
Dalam kondisi yang sedang sakit, Soedirman mengungkapkan bahwa ia tidak dapat mendukung pemerintahan yang akan datang jika perjanjian Roem Royen dijalankan. AH Nasution setuju dengan pandangan Jenderal Soedirman.
Soekarno dengan teguh menolak dan enggan untuk mundur dalam menandatangani gencatan senjata. Tangis Soedirman pun pecah.
Keesokan harinya, Nasution diminta untuk mengunjungi Jenderal Soedirman. Nasution memberikan penjelasan kepada Soedirman tentang pentingnya mendukung Soekarno dan Hatta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta