SUKABUMI,iNewsSukabumi.id - Mengenal budaya Sukabumi sangat menarik untuk dipelajari, salah satunya Upacara Labuh Saji. Tradisi dan ritual unik ini sering dilakukan oleh para nelayan Pelabuhan Ratu.
Seperti apa itu upacara Labuh Saji dan apa tujuannya? Simak penjelasan berikut ini,
Upacara Labuh Saji
Ritual adat ini merupakan bentuk perilaku khusus masyarakat nelayan untuk melindungi leluhurnya. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Suci yang telah melimpahkan kesejahteraan dan keberkahan kepada mereka.
Tradisi ini dilakukan penduduk Pelabuhan Ratu di setiap tahunnya yang bertepatan dengan Hari Nelayan yang jatuh pada tanggal 6 April. Nama (Labuh) artinya menjatuhkan sesuatu (Benda sesajen, kepala kerbau) ke dalam laut, dengan harapan agar hasil tangkapan ikannya berlimpah setiap tahun.
Upacara ini selalu dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Pelabuhan ratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang puteri bermana Nyai Puteri Mayang Sagara, sebab beliau sangat memperhatikan kesejahteraan nelayan Palabuhanratu.
Dalam setiap tahunnya akan ada parade pasangan ayah-anak yang mewakili Mayang Sagara dan ayahnya Bagus Setra. Mereka kemudian akan berbaris dari Pendopo Kabupaten Sukabumi menuju Dermaga Pelabuhan Ratu.
Sesampainya di dermaga, upacara dilanjutkan dengan melempar Labuh ke laut untuk Nyi Roro Kidul agar hasil laut melimpah. Tentu saja hal ini menjadi puncak Hari Nelayan Nasional atau Upacara Labuh saji karena upacaranya yang begitu unik.
Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mengenal upacara labuh saji, yang sering dilakukan oleh para nelayan di Pelabuhan Ratu Sukabumi.
Editor : Hikmatul Uyun