Affandi adalah seorang pelukis rendah hati yang tetap dekat dengan flora, fauna, dan lingkungan meski hidup di zaman teknologi. Saat Affandi melakukan survei "Perikebinatangan" pada tahun 1955, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan masih sangat rendah.
Karya-karya Affandi dan Penghargaan yang
Affandi sebenarnya hanyalah salah satu pelukis besar Indonesia bersama pelukis-pelukis besar lainnya seperti Raden Saleh, Basuki Abdullah dan lain-lain.
Namun karena berbagai kelebihan dan ciri khas karya-karyanya, para pengagumnya memberinya berbagai nama dan gelar bergengsi, antara lain julukan Pelukis ekspresionis Indonesia baru bahkan julukan Maestro.
International Herald Tribune sendiri menjulukinya sebagai pelukis ekspresionis baruI ndonesia, sedangkan di Florence, Italia, ia dianugerahi gelar Grand Maestro. Banyak penghargaan dan hadiah tampak mengisi perjalanan hidup pria yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya di dunia seni lukis ini.
Di antara penghargaan lainnya, pada tahun 1977 ia menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Dag Hammershjoeld. Bahkan Komite Sentral Akademi Perdamaian Diplomatik PAX MUNDI di Castelo San Marzano, Florence, Italia mengangkatnya menjadi anggota Akademi Hak Asasi Manusia.
Di tanah air, beliau banyak menerima penghargaan, diantaranya penghargaan “Bintang Jasa Utama” yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1978. Dan sejak tahun 1986, beliau juga diangkat menjadi Pengurus Besar ISI (Institut Seni Indonesia) di Yogyakarta.
Editor : Hikmatul Uyun