Pascaviral Video Denda Rp1 Juta Gara-gara Satukan Twin Bed saat Menginap, Ini Kata Hotel Anugrah

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id - Hotel Anugrah Sukabumi melayangkan somasi dan meminta take down (hapus) video yang diunggah @rinaputri1980 terkait berita viral denda Rp1 juta karena menyatukan ranjang (joint bed) kamar hotel. Somasi ini dilayangkan Pihak Hotel Anugrah Sukabumi melalui kuasa hukumnya, Rida Ista Sitepu.
Dia menegaskan, sebelum tamu menginap sesuai SOP pihaknya menjelaskan peraturan hotel dan adanya sanksi jika dilanggar sebelum tamu menginap. Selain itu kesepakatan tersebut ditandatangani dalam Registrasi Card (RC) dan tamu menyerahkan uang deposit.
"Jadi bukan hanya joint bed, tapi juga ada aturan lain yang dilarang termasuk salah satunya merokok di ruangan yang dilarang. Kemudian juga membawa animals (hewan peliharaan), membawa makanan berbau menyengat seperti durian dan bed tidak boleh dipindahkan ke bawah (down bed)," ujar Rida, Jumat (14/2/2025) malam.
Namun dalam permasalahan video viral Ini Kata Rida, pihaknya belum menerima uang denda walaupun tamu yang melanggar peraturan tersebut, masih belum mengambil uang deposit sebesar Rp600 ribu. Menurutnya, hal yang dipermasalahkan mengenai denda Rp1 juta, namun uang dendanya pun tidak ada.
Rida menambahkan, pihaknya telah melakukan negoisasi dan klarifikasi serta meminta untuk tamunya untuk melakukan take down video yang diunggah di media sosial TikTok dan mengambil uang deposit tanpa membayar uang denda, namun yang tamu tersebut tidak beritikad baik dan malah menantang untuk datang jika mau menyelesaikan masalah.
"Kami duga video tersebut sangat merugikan kredibilitas dan nama baik hotel. Sampai saat ini, kami masih menunggu itikad baik dari yang bersangkutan untuk menghapus video dan meminta maaf dalam waktu 3x24 jam. Jika tidak, kami akan menempuh jalur hukum," tegas Rida.
Sebelumnya, Viral di media sosial (medsos) pengunjung Hotel Anugrah Kota Sukabumi terkena sanksi denda yang melebihi harga kamar karena merubah tata letak 2 ranjang dalam 1 kamar (twin bed).
Video berdurasi 0,29 menit tersebut, awalnya diupload oleh akun TikTok @putririna1980 dan telah ditonton oleh 317,7 ribu orang mendapatkan 5.095 suka, 1.573 komentar, 654 disimpan dan 1.730 diteruskan.
Dalam video tersebut, tertulis 'Hati2 menginap di hotel anugrah Sukabumi. Kejadian hari ini hanya kerena twin bed disatukan kena denda 1 juta... Gila banget... lbh dr harga kamar. Saat ini viral menyebar di berbagai grup medos seperti Facebook dan platform lainnya.
Kejadian tersebut bermula saat Putri Rina Febriani pengunggah video dan pemilik akun @putririna1980 memesan 3 kamar untuk mantan mahasiswanya karena ada kegiatan wisuda. Namun, mantan mahasiswa tersebut ditahan pihak hotel karena persoalan twin bad yang disatukan.
"Ya, kejadiannya 30 November 2024 lalu. Saya viralkan ini biar tidak ada lagi konsumen terjebak denda seperti ini," ujar Putri Rina Febriani melalui sambungan telepon, Jumat (7/2/2025).
Rina mengakui dirinya bukan kali ini saja menginap di hotel dan belum menemukan adanya permasalahan adanya twin bed yang disatukan. Oleh karena itu dirinya sangat terkejut saat dihubungi mahasiswa saya yang ditahan pihak hotel.
"Akhirnya saya datang dan sempat adu mulut karena seharusnya kalau memang tidak boleh twin bed disatukan harusnya ada pemberitahuan lebih dulu kepada konsumen. Kalau seperti ini sama saja jebakan Batman," kata Rina.
Lebih lanjut Rina mengatakan, karena tidak terima dengan denda tersebut, dirinya sempat adu mulut dengan petugas hotel hingga akhirnya memutuskan untuk membuat video tersebut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Rina, uang deposit Rp600 ribu yang disetorkan sebelum menginap tidak dikembalikan dan pihak hotel tetap meminta sisanya. Pascaviral pihak hotel 2 kali menghubungi untuk meminta mentakedown video yang sudah beredar tersebut.
"Ya, ada dua kali nelpon dan terakhir kemarin meminta untuk take down video namun tidak saya turuti kerena memang kejadiannya reel nyata. Dan ternyata setelah saya viralkan, dikomentarnya korban jekadian serupa cukup banyak," tandasnya.
Editor : Suriya Mohamad Said