get app
inews
Aa Text
Read Next : Truk Bermuatan Pisang Nyaris terguling di Parungkuda, Arus Lalu Lintas Sukabumi-Bogor Lumpuh 3 Jam!

Sawah Tergenang Lumpur Tambang di Simpenan Sukabumi, 50 Hektare Lahan Terancam Gagal Panen

Kamis, 10 April 2025 | 19:01 WIB
header img
Limbah tambang emas di Desa Cihaur, Kecamatan Cimpenan, Kabupaten Sukabumi diduga mencemari sekitar 50 hektare sawah. Foto udara iNews TV/Budi S

SUKABUMI, iNewsSukabumi.id-Puluhan hektare lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam gagal panen akibat tercemar limbah dari aktivitas pertambangan. 

Sejumlah petani menuntut aktivitas tambang dihentikan karena selain merugikan, keberadaan perusahaan tambang tersebut dinilai tidak membawa manfaat bagi kesejahteraan warga.

Dalam tayangan udara terlihat jelas material lumpur yang diduga berasal dari aktivitas tambang, menutup sekitar 50 hektare lahan persawahan warga di Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Para petani dan warga hanya bisa pasrah menyaksikan sawah mereka berubah menjadi genangan lumpur akibat tercemarnya lingkungan.

"Saya menduga limbah tersebut berasal dari aktivitas tambang emas di wilayah tersebut, yang menyebabkan sawah-sawah yang tengah masa tanam maupun yang siap panen rusak dan terancam gagal panen," kata Dahlan petani Desa Cihaur.

Menurut keterangan Dahlan keberadaan perusahaan tambang justru menimbulkan kerusakan lingkungan tanpa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Warga mendesak agar aktivitas pertambangan dihentikan agar mereka dapat kembali bertani seperti biasa.

"Tak hanya merusak sawah, aliran sungai di wilayah itu kini berubah warna dan tidak bisa dimanfaatkan karena dipenuhi lumpur dan material limbah tambang," timpalnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan mengevaluasi ulang tata ruang pertambangan. Jika terbukti merusak lingkungan, maka kawasan tersebut harus dikembalikan sesuai fungsi awalnya.

Pemerintah juga, kata Dedi Mulyadi, akan membentuk tim investigasi guna menyelidiki sumber pencemaran secara valid. Apakah benar berasal dari aktivitas tambang atau dari sumber lain.

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut